1

28 17 3
                                    

Hai, Zaraers!

Zara lagi di Sukoharjo, nih. Lagi ngerjain tugas sama teman. Eeee diajak ke sini. Zara penasaran banget. Katanya ada warung penyetan yang jual daging T-rex. Wow! Tanpa pikir panjang, aku ikut aja ke sini.

Ini, nih balungan T-rex. Balungannya besar banget. Tapi masih ada dagingnya kok. Yang nggak doyan, bisa makan penyetan lain. Soalnya di sini juga ada ayam, bebek, dan lainnya.

Mmm ....

Sambelnya mantap banget. Dikasih banyak lagi.

Wah, tak hanya makanannya, pemandangannya juga bagus, sejuk, banyak tumbuhan hijau. Nggak nyesel langsung ngikut aja ke sini.

Yang penasaran, langsung saja ke Aneka Penyetan Nampol. Search di Google, ya.

Setelah ini, mau lanjut ke mana lagi?

Bye-bye. Zara mau lanjut makan dulu.

👍 9.067 💬 200

Komentar
Omdhimas : eh, si ratu mukbang hadir
Merryhasan : baik banget tuh temannya. Lain kali spill dong. Cantik nggak?
Tampilkan 198 komentar lainnya

***

Zara merayu-rayu Luna untuk ikut pada video sebelumnya. Dia memberi iming-iming yang tak kaleng-kaleng.

"Nggak ya nggak," tegas Luna.

"Ya udah. Bilang aja ke follower. Ini demi kenyamanan," kata Maya menengahi. "Ya, nggak, Tha?"

Atha yang awalnya fokus ke laptop, langsung memusatkan perhatian pada ketiga gadis yang ada di hadapannya.

Suasana sore menyelimuti mereka. Langit biru mulai jingga. Namun, mereka masih betah di taman sekolah yang tak jauh dari kelas mereka.

Sekolah masih ramai. Siswa-siswi yang mengikuti lomba di sekolah lain mulai pulang, menambah pecah suasana yang biasanya sudah sunyi.

"Kalau bilang ke followers kalau temannya nggak bersedia bagaimana?" ulang Maya. Sedangkan Zara dan Luna menunggu.

Atha tak langsung menjawab. Dia bergerak mematikan laptop lalu memasukkan pada tas setelah dirasa benar-benar mati. Lalu, dia baru menjawab. "Tersetah Luna saja."

Lama menunggu, itulah yang didapat oleh Zara. Dia sangat kecewa, tetapi tak bisa memaksa lagi. Dua-satu. Kalah. "Oke, deh."

"Maaf. Aku ada kejadian nggak menyenangkan di depan kamera waktu smp," jelas Luna.

Zara mengangguk paham.

***

"Lo nggak bisa maksa Luna," kata Atha sambil bersandar di ranjang kamar Zara.

"Itu kan permintaan followers. Kata lo lakuin aja," bantah Zara. Dia membenarkan posisi tidurnya di atas ranjang.

Mereka tak saling melihat. Atha menatap lurus keluar kamar yang berisi kegelapan. Sedangkan, Zara menatap langit-langit kamar.

"Ya kan lo udah besar, tahu mana yang harus dilakukan, mana yang tidak."

"Hm."

Keheningan menyelimuti mereka. Jendela yang terbuka, seolah mempersilakan angin untuk menyadarkan Atha bahwa hari sudah petang, waktunya untuk pulang.

"Tutup gih jendelanya. Gue mau pulang." Atha membereskan barang-barangnya. Dia berdiri, berjalan keluar kamar.

Zara masih mendengar suara Atha pamit pada kedua orang tuanya. Dia segera menutup jendela, mencuci wajah, lalu tidur.

***

Pagi telah menyambut. Cerah, membuat cahaya matahari masuk ke kamar Zara tanpa enggan. Gadis yang ada di dalamnya telah mematut diri bersiap berangkat ke sekolah.

Setelah menggendong tas rajut kesayangannya, Zara segera ke ruang makan. Jus pepaya telah tersaji di meja makan. Di tengah, terdapat roti tawar, pemanggang, dan aneka selai.

Zara memilih menghabiskan jus pepayanya. "Wow, ini dikasih yogurt sama susu yang aku beli kemarin," komentar Zara.

"Produk Ayah," sambung ibunya.

Tanpa menjawab, Zara hanya mengacungkan jempol tangan kiri, sambil meminum habis jusnya. Jam 6.24, para peserta sarapan sudah berdiri hendak ke tujuan masing-masing. Meninggalkan bibi pembantu membersihkan ruang makan.

Food Vlogger CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang