“I think that you are the one for me”
Sudah tiga hari sejak pertemuan terakhir mereka. Sejak itu pula dia tidak pernah melihat pemimpin klan Uchiha itu.
Ah, apa mungkin karena dia yang tidak menginjakkan kaki keluar rumah sama sekali dalam tiga hari ini?
Tidak, dia sama sekali tidak berniat menghindari pria itu. Apalagi sampai tidak keluar rumah hanya karena merasa cukup malu untuk sekedar bertemu tatap karena ucapannya beberapa hari yang lalu, oh tidak mungkin.
Benar, kan?
"Halo, nona cantik. Kenapa kau tampak melamun? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"
Ino memamerkan sebuah senyuman lebar saat melihat sang suami yang kini berdiri didepannya.
"Ah, tidak. Aku hanya bosan."
Wanita pirang itu dibuat mengangkat alis saat sang suami menjulurkan tangan kanannya kepadanya.
"Ingin berkeliling sebentar?"
"Ah, sebenarnya aku mau, tapi diluar sedang terik– Sai!"
Tangannya ditarik oleh sang suami, dan mau tak mau dia harus mengikuti langkah besar suaminya.
Benar saja, siang itu memang terlihat sangat cerah, tapi tidak bisa dikatakan sangat terik juga. Malah Ino sama sekali tidak merasakan kepanasan karena siang ini angin juga berhembus cukup kencang.
Tentu saja dia tadi hanya berusaha memberi alasan untuk menolak, bagaimanapun Ino sedang dalam suasana hati yang buruk saat ini.
Andai suaminya tau, pasti dia tidak akan memaksanya berkeliling. Tapi kalau dia ingin suaminya tau, dia juga harus menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu pada suaminya.
Ino merasakan tangan kanannya digenggam lembut, melirik Sai yang sedang tersenyum kepadanya, Ino pun memaksakan sebuah senyuman sebelum akhirnya memilih menatap lurus kedepan.
Sesekali mereka berhenti sebentar, entah itu saat Sai menawarinya membeli makanan ataupun saat ada beberapa warga desa yang menyapa dan mengajak mereka mengobrol.
"Sai, Pig!"
Ino menoleh dan melihat Sakura yang berjalan kearahnya, wanita merah muda itu terlihat masih memakai jas dokternya.
"Jidat? Apa pekerjaanmu dirumah sakit sudah selesai?"
Terlihat Sakura menggeleng pelan, "Belum. Aku tadi pulang rumah untuk membuat makan siang. Aku akan kembali kerumah sakit lagi."
"Lalu apa yang kau tunggu, Jidat? Cepat pergi sana." Ino berkata ketus, bertingkah seperti biasanya. Dia tidak mau sahabatnya ini salah paham lagi seperti tempo hari.
"Ya, aku akan pergi, tapi aku harus membawa suamimu." Sakura melirik gandengan tangan mereka sekilas sebelum dia kembali melanjutkan, "Bukannya aku ingin mengganggu kalian bermesraan, tetapi Naruto menyuruhku untuk membawanya juga ketika kembali."
Rasanya ingin Ino dengan senyuman lebar menyerahkan suaminya pada Sakura, tapi itu akan terlihat mencurigakan, kan?
Jadi wanita pirang itu memanyunkan bibirnya dan dengan decihan kesal melepas tautan tangannya dengan Sai, langsung melipat tangannya didepan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Hayran Kurgupair : sasuino slight saiino, sasusaku ------------------ Setiap apa yang pria itu lakukan nampak berbeda dimatanya. Dia menyukai bagaimana pria itu dengan nada datar menyebut namanya, bagaimana pria itu dengan tampang dingin tapi menatapnya dengan...