Selamat membacaaa ⚖️😗
⚖️⚖️⚖️
"Oma, ini rincian uang SPP-nya Jeje." Di pagi hari, bukannya memberi Oma sarapan kesukaannya, aku malah memberi Oma tagihan biaya SPP sekolah. "Oh, iya, Oma. Uang jajan Jeje juga udah habis yang bulan ini, jangan lupa transfer, ya, Oma," lanjutku.
Kami tengah ada di meja makan, menyantap sarapan nasi goreng yang dibuatkan oleh Bi Lilis. Nasi goreng paling juara yang pernah aku coba. Anehnya, kenapa Bi Lilis enggak ikut master chef, ya? Malah ia cerita jika ingin dangdut academy, aneh, kan? Soal suara, jangan diragukan lagi. Kalian tahu kaleng bekas susu yang diseret? Nah, kurang lebih seperti itu, bayangkan saja sendiri.
"Kamu, nih, ya! Bukannya ngasih Oma hasil ujian yang nilainya bagus, malah ngasih tagihan SPP. Dasar, cucu durjana," sahut Oma. Oma melihat sekilas selembar kertas yang aku berikan tadi, kemudian meletakkannya lagi di meja, seolah hal semacam ini bukan lagi perkara besar.
Ya, memang bukanlah perkara besar. Kalau Oma mau, Oma bisa saja membeli bangunan sekolahku beserta isinya. Namun, Oma hanya jadi donatur di sekolah.
Ah, iya. Aku Jennifer Yudhistira, adiknya Jennie Blackpink. Nama saja hampir mirip, soal kelakuan, ya, tentu lebih anggun Jennie Blackpink. Maka dari itu orang-orang sering memanggilku dengan sebutan Jeje saja, karena nama Jennifer itu terlalu anggun untuk gadis tantrum ini.
Di usiaku yang hampir sembilan belas tahun, aku masih kelas tiga SMA. Mengapa demikian? Karena dulunya aku tidak naik kelas dua kali, hahah! Eits, bukan karena tidak pintar, loh, ya! Hanya saja karena malas dan sering bolos. Namun, di kelas tiga SMA ini mana boleh aku tinggal kelas lagi? Rugi!
Oma cantik yang ada di sebelahku ini namanya Oma Runisha Yudhistira. Namanya unik, seperti orangnya. Di tengah usianya yang senja ini, Oma adalah pebisnis terkenal. Kalian boleh tanya pengusaha mana yang tidak kenal dengan Oma, pasti semuanya kenal.
Oma itu orangnya suka bercanda, tetapi tetap tegas. Rambut putih yang menghiasi kepalanya itu tak melunturkan semangat Oma. Teman-teman sosialitanya yang berisi geng Oma-oma gaul itu sering sekali berkunjung ke sini meski hanya sekadar bertukar informasi mengenai harga perhiasan ter-update.
Bukan tanpa alasan Oma masih giat bekerja di usia tuanya ini. Mama dan Papa meninggal empat belas tahun silam, tepatnya saat aku masih berusia lima tahun. Mereka menjadi korban kecelakaan pesawat saat ingin mengurus bisnis ke luar negeri. Saat itu aku masih sangat kecil, Oma mengasuhku sejak saat itu. Sudah seperti Kak Ros, tapi tidak punya dua adik botak.
Sayangnya, cucu semata wayangnya ini belum bisa membuat Oma bangga, yang ada malah membuat Oma darah tinggi. Tak apa, Oma, tunggu cucumu ini jadi presiden, ya! Tunggu Jeje sukses, meski nanti harus jaga lilin dulu hahaha!
"Jeje berangkat dulu, ya ... bye, Oma!" Aku segera berdiri setelah menghabiskan sepiring nasi goreng spesial itu. Ya, walaupun tak se-sepesial martabak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghujung Rasa [ON GOING]
Teen Fiction[STORY 11] [GENRE: ROMANCE ] Blurb: Jennifer harus menggantikan posisi calon istri seorang pengacara yang kabur saat hari pernikahan. Awalnya Jennifer menolak, karena di usianya yang masih sembilan belas tahun, ia pikir terlalu cepat untuk sebuah pe...