"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa-
Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita.
Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu darinya.
Tapi, bukankah seh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
With or Without You : Kita Belum Usai.
"Dia harus belajar, dunia yang dia pijak bukan cuman milik dia"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini adalah hari dimana Vanessa sudah berkegiatan seperti biasa lagi. Sekolah lagi, les lagi, mengejar mimpinya lagi. Vanessa kini duduk di kursi meja makan, menunggu Veroz selesai memasak nasi goreng alakadarnya untuk sarapan. Seperti biasa, kalau tidak ada teman-temannya Veroz mereka akan berdua lagi.
"Tadaa udah jadi."
Veroz menyajikan piringnya kepada Vanessa yang tersenyum lebar seraya menunggu, "Makasih Abang nasi gorengnya."
"Sama sama dimakan Ca. Nanti mau Abang bekelin gak? Biar kamu gak usah ngantri tapi energinya banyak terus. Abang tau kamu gak suka ngantri, mana nanti pulangnya malem ada les dulu yakan?"
"Yaudah deh, makasih yaaa"
"Besok deh, sekarang gak ada apa apa cuman ada telor hahaha"
"Iyaa nanti Eca ngantri aja gapapa. Biasanya Mamanya Kak Derrel bekelin Eca buat Eca makan istirahat nanti."
Veroz menyentuh punggung tangan Vanessa, "Caaa udah ya, jangan Derrel Derrel muluu. Kamu gak usah urusan lagi sama Derrel, khodamnya dia Renata nanti bikin heboh lagi kayak kemaren."
Vanessa mengulas senyum mendengarnya, mengangguk mengiyakan agar Abangnya tenang.
"Ca, satu lagi boleh?"
Vanessa terdiam kembali, menunggu apa yang Veroz akan ucapkan.
"Salman, jangan urusan sama dia bahkan kalo bisa jangan kenal sama dia. Jangan sampe kalian terluka lagi. Perasaan tuh gak bisa diabaikan gitu aja, termasuk perasaan Salman. Jangan sampai anak Athlas manfaatin kamu sebagai titik lemahnya Salman."
Helaan nafas berat keluar dari Vanessa mendengar ucapan Veroz. Vanessa juga tidak tau kenapa Vanessa sampai ada di lingkaran yang seperti ini. Kebijakan Vanessa sangat dibutuhkan disini, keputusan Vanessa bisa saja menjadi pemutus tali lingkaran yang mengikat dirinya dengan Athlas dan sekumpulannya.
