"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa-
Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita.
Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu darinya.
Tapi, bukankah seh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
With or Without You : Kita Belum Usai
Banyak hal yang merubah aku, salah satunya kamu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vaness duduk di meja menatap kotak makan yang ditujukan untuknya, ada notes di atasnya tertulis jika ini dari Salman untuknya.
"Diliatin mulu, di makan lah," kata Zafran menegur Vanessa yang sedang melamun.
"Kamu mau?" tawar Vanessa.
"Gimana sih itukan buat kamu, masa hadiah dikasih ke orang, gak ngehargain. Ck Sa, kayaknya kamu lagi banyak pikiran ya, kusut banget mukanya."
"Yaa menurut kamu aja gimana?!" Vanessa menimpali dengan sewot.
"Galak! Mau ke perpustakaan ikut gak?!"
"Ikuttt!!!"
Vanessa tidak menyentuh tempat makannya termasuk notes. Vanessa malah mengambil buku catatannya juga pulpen ke perpustakaan. Vanessa mengekor Zafran, Vanessa juga sedang tidak mau berbicara. Betul kata Zafran, lagi banyak pikiran.
Zafran dan Vanessa berpisah, Zafran langsung masuk bilik belajar sementara Vanessa masuk ke jajaran lemari dengan ratusan buku yang bisa Vanessa pilih.
Namun Vanessa terhenti saat melihat Derrel sedang mengambil buku. Vanessa diam mematung bahkan saat Derrel membalikan badannya dan melihat keberadaan Vanessa. Derrel tersenyum melangkah maju menuju Vanessa yang terdiam di tempat.
"Van"
Panggilan itu tak Vanessa hiraukan. Semakin dekat Derrel membuat Vanessa melangkah mundur, menjauh. Namun Derrel menahan lengan Vanessa, agar tidak pergi menjauh.
"Mau kemana? Mau gue ambilin gak bukunya?" tawar Derrel.
Vanessa tidak menjawab, ia hanya melepaskan pegangan Derrel di tangannya lalu berjalan melewati Derrel. Vanessa mengambil buku yang akan ia pelajari dengan cepat lalu duduk di kursi.
Tanpa bersuara Derrel mengikuti Vanessa dan duduk di seberangnyaa. Memperhatikan Vanessa yang menulis poin penting dari apa yang ia baca di buku.
"Van inget gak? Dulu awal awal kita ketemu juga di perpus, kayak sekarang. Gue juga lagi dihukum kayak sekarang," ucap Derrel.