"Jika cinta tidak akan membuatmu bingung lantas mengapa aku termenung?" -Vanessa-
Bagiku, dia adalah orang ketiga dihubungan kita.
Tapi untuknya, yang memilikimu lebih dulu, akulah pelakunya, akulah yang telah merebutmu darinya.
Tapi, bukankah seh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
With or Without You : Kita Belum Usai.
I'm sorry. Now i know if love you more than i love her.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Derrel berjalan dengan tergesa menghampiri Vanessa sementara Vanessa berjalan gontai menuju mobilnya. Tidak berhenti, Vanessa melewati Derrel yang berjalan ke arahnya.
"Van, sebentar aja dengerin penjelasan aku," ucap Derrel yang terus mengikuti Vanessa dari belakang.
Tanpa mendengarkannya Vanessa terus berjalan menuju mobilnya. Vanessa kira dia bisa kuat menghadapi Derrel, ternyata tidak. Sesaat setelah melihat wajahnya, air mata Vanessa langsung ingin menetes. Itulah yang membuat Vanessa berjalan melewati Derrel tanpa mengatakan apapun.
Hingga saat Vanessa akan membuka pintu mobilnya dan Derrel menutupnya kembali. Derrel menahan agar pintu mobil itu tidak terbuka.
Vanessa berbalik, bersandar dipintu mobil, menatap wajah Derrel yang ada persis di depan matanya. Dan runtuhlah pertahanan Vanessa. Ia menangis, air mata itu sudah bukan menetes tapi benar-benar mengalir dari matanya. Pipinya mendadak basah karena air mata.
Melihat reaksi Vanessa, Derrel langsung merasa sangat bersalah. Derrel meraih kedua tangan Vanessa lalu berlutut di depan Vanessa, "Maafin aku Van...aku gak tau kalo kamu bakal sampe kayak gini."
Vanessa menghempaskan pegangan tangannya, menjauhkan tangan Derrel dari tangannya. Membuat Derrel terkejut dan kembali berdiri lalu menangkup kedua pipi Vanessa seraya menghapus air mata yang membasahi pipinya.
"Kamu harus dengerin alesan aku, jangan marah dulu."
"Kak Derrel mau alesan apa lagi? Mau bohong gimana lagi? Mau bawa bawa siapa lagi?" cecar Vanessa sambil terus mencoba melepaskan tangan Derrel.
"Aku gak pernah bohong!"
"Terus kemana aja baru dateng?"
"Aku bilang ada acara kan sama kamu."
"Acara? Sama cewek itu? Si Renata lagi iya? Kayaknya dunia kamu penuh sama dia ya..."
"Gak usah nuduh gitu, itukan acaranya Walker. Makanya ada dia, bukan sama dia aja. Kamu dapet info dari mana sih? Pasti si Agil ya?"
