Bab 16

9.6K 1.4K 167
                                    

"Bitha kamu ngapain mepet aku terus?" Galen berusaha menjauhkan duduknya dari Bitha yang sejak tadi menempelinya terus. Bahkan tangan Bitha dengan berani meraba-raba bagian dadanya.

"Menurut jurnal yang aku baca, semakin sering bersentuhan bisa bikin orang jatuh cinta." Bitha menunjukkan senyuman lebar.

"Tapi yang kamu lakuin sekarang bukan sekadar bersentuhan, tapi udah grepe-grepe, Bitha!" seru Galen bertahan.

Bitha menatap Galen dengan wajah pura-pura polos. "Bukannya grepe-grepe juga termasuk kategori bersentuhan?"

Galen mengerang keras. Sepertinya perempuan di sebelahnya lupa kalau ia hanyalah laki-laki biasa yang masih memiliki hasrat seperti laki-laki pada umumnya. Ada beberapa bagian yang menjadi titik lemahnya. Tidak mungkin meneriakkan hal itu di depan wajah Bitha, memberitahu bagian-bagian mana saja yang menjadi titik lemahnya. Dia malah khawatir Bitha semakin agresif saat diberitahu.

"Ini namanya bukan grepe-grepe, Mas. Orang aku cuma elus-elus biasa aja kok," jawab Bitha tanpa dosa.

Galen memegang pergelangan Bitha. "Kalo kamu lanjutin, nanti nggak akan ada makan siang sama makan malam."

Bitha segera menarik tangannya ketika mendengar ancaman Galen. Ini menyangkut isi perut, ia tidak mau kelaparan cuma gara-gara Galen ngambek dengannya.

Tanpa sadar Galen tersenyum tipis saat Bitha sedikit menjauh darinya. "Kamu pernah punya mantan pacar selebgram, ya?"

Bitha kaget dengan pertanyaan Galen yang tiba-tiba. "Sebelum pacaran sama pengacara yang terindikasi gay, aku emang pernah pacaran sama selebgram."

Galen manggut-manggut mendengar jawaban itu. "Berapa lama?"

"Cuma sebentar doang. Soalnya dia ketahuan selingkuh sama cewek lain."

"Sama yang mantan terakhir juga cuma sebentar?"

Bitha mengangguk. "Aku itu kesal karena nggak pernah bisa pacaran dalam kurun waktu yang lama. Padahal setiap pacaran, aku selalu setia. Ternyata malah pacar-pacarku yang berengsek dan nggak setia."

"Karena hidupmu udah beruntung dari segala sisi, makanya Tuhan nggak ngasih kamu keberuntungan di sisi pasangan."

Bitha mencebik. "Tapi aku juga pengin punya hubungan yang langgeng kayak orang-orang lain."

"Banyak lho hubungan yang langgeng, tapi ternyata hubungannya malah nggak sehat."

Bitha mengerutkan keningnya. Ia tidak mengalihkan tatapan dari wajah Galen. "Maksudnya gimana, Mas?"

"Siapa tau pasangan yang kamu lihat hubungannya langgeng, malah mereka mempertahankan suatu hubungan yang sebenarnya nggak sehat."

Bukannya mengerti, Bitha malah semakin kebingungan. "Maksudnya?"

"Kalo kamu lihat pasangan yang menurutmu goals banget, tapi kamu kan nggak tau masalah apa yang mereka hadapi. Bisa aja si cowok abusive dan si cewek nggak bisa ngelepasin si cowok. Jadi, di depan orang mereka kelihatan bahagia, tapi di belakang orang si cewek merasakan penderitaan."

"Banyak banget kasus yang lagi viral cowoknya suka kasar."

Tanpa sadar Galen mengangguk, setuju dengan perkataan Bitha. "Nggak semua cewek itu tangguh. Bisa aja ketika dia ingin lepas, tapi dia takut untuk kehilangan."

"Aneh banget kalo ada cewek yang udah dipukulin, tapi malah milih bertahan sama cowok kasar."

"Biasanya, cewek yang mendapat perlakuan kasar dalam sebuah hubungan, merasa kalo dirinya itu lemah. Si cowok pasti udah mencuci otak si cewek sedemikian rupa, sampai si cewek nggak berani untuk lepas dari hubungan yang toxic."

Bitha for the Beast [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang