guys on the next part aku nulis bab 🔞 lagi tapi disini... doain akunku gak kenapa-napa please....
Kilas Balik, 3 Tahun LaluPagi itu, matahari baru saja terbit ketika Jiwon melaju menuju kantornya. Ia merasakan sedikit rasa lelah karena pekerjaan yang menumpuk, namun tetap bersemangat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya hari itu. Jalanan cukup ramai, seperti biasa pada jam-jam sibuk, namun ia tak menyangka bahwa pagi itu akan menjadi awal dari titik balik hidupnya.
Sebuah truk besar mendadak melintas dari arah berlawanan, melesat tanpa kendali. Tak ada waktu bagi Jiwon untuk menghindar——hanya jeritan rem yang mengerikan sebelum suara tabrakan keras menghancurkan keheningan pagi.
Mobilnya terbalik, kaca jendela pecah, dan segalanya terasa gelap. Tubuhnya terperangkap di antara puing-puing mobil yang hancur. Kesadarannya memudar, hanya menyisakan rasa sakit yang begitu tajam di seluruh tubuhnya.
Sirine ambulans terdengar samar di kejauhan, semakin lama semakin mendekat, namun bagi Jiwon, suara itu terasa semakin jauh. Saat ambulans tiba dan tim medis bergegas membawanya ke rumah sakit, kondisinya sudah sangat kritis. Mereka mendesak membutuhkan donor darah karena Jiwon kehilangan begitu banyak darah dalam kecelakaan itu.
Di rumah sakit, Soohyun duduk gelisah di ruang tunggu setelah menerima telepon dari kantor tentang kecelakaan Jiwon. Tangannya bergetar saat dia mendengar penjelasan dokter tentang kondisi Jiwon. Ketika dokter menanyakan siapa yang bersedia mendonorkan darah, Soohyun tanpa ragu langsung berdiri.
“Aku. Golongan darah kami sama,” katanya cepat, dengan suara yang bergetar.
Prosedur transfusi berlangsung, dan Soohyun hanya bisa berdoa dalam hati agar darah yang ia donorkan cukup untuk menyelamatkan Jiwon.
Saat selesai, tubuhnya lemah, namun pikirannya masih sepenuhnya tertuju pada Jiwon yang masih berjuang antara hidup dan mati di ruang ICU.
Di lorong rumah sakit, Soohyun berdiri sendirian, air mata mengalir pelan di pipinya. Dia terlalu takut untuk masuk dan melihat kondisi Jiwon. Takut bahwa jika ia melihat gadis itu dalam keadaan lebih buruk, hatinya akan hancur sepenuhnya. Jadi, ia hanya berdiri di kejauhan, matanya terus memandangi pintu ruang ICU dengan cemas.
"Jiwon... bertahanlah," gumamnya dengan suara nyaris tak terdengar, tangannya mengepal erat di sisi tubuhnya.
Di sudut lorong, orang tua Jiwon berdiri dengan wajah cemas, menunggu kabar dari dokter. Mereka tidak tahu siapa yang mendonorkan darah untuk putri mereka, hanya berterima kasih bahwa ada seseorang yang bersedia melakukannya.
Mereka tak menyadari bahwa Soohyun, yang berdiri tak jauh dari mereka, adalah penyelamat putri mereka. Soohyun menolak mendekat atau mengakui perannya. Ia merasa perannya tak lebih dari sekedar rekan kerja yang beruntung memiliki golongan darah yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Love Behind The Contract | Kim Soohyun Kim Jiwon
Fiksi Penggemarebook ready, cek komen di chapter akhir yaa Perjanjian kontrak sebagai sugar baby selama 10 tahun. Gadis itu marah melihatnya, "Anda pikir, anda siapa?!" sungutnya kesal. "Kamu gak ada pilihan, Jiwon. Kamu cukup jadi sugar baby untuk 10 tahun, saya...