ayah temanku

3.8K 17 0
                                    

Bianca kembali meminta ijin utuk menginap di rumah Dea, setelah mengirim pesan pada Herman. 

Sore harinya tepat nya pukul setengah 6,Baianca mengendarai motornya menuju rumah Dea, suasana sepi terasa kala memasuki halaman rumah Dea. Ternyata Herman juga belum sampai.  Bia duduk di kursi yang ada di teras sambil memainkan ponselnya. 

Deru suara mobil terdengar masuk, Bia mendongak menyimpan ponselnya menunggu Herman turun. 

“ Sudah lama? ” 

“ Baeu dateng om ” 

Bia mengikuti Herman dari belakang, kemudia masuk ke dalam rumah. Begitu pintu di tutup Herman langsung menarik Bia dan mendorong ke arah pintu kemudian menciumnya dengan brutal

“ Eunghhhh, embbbbttt ommm ”

Herman melepaskan ciumanya. 

“ Mana tetek gatelnya, katanya mau di isepin ” 

Bianca dengan senng hati melepaskan tanktop dan bra nya kemudian menyodorkan tetek nya pada Herman. 

“ Gatel banget tau ommm,, pengen di mainin sama lidahh  oommm ”

Herman meriah dan menjilat - jilat puting pink yang sudah terhidang di depannya. 

“ A-ahhh,, aahhh,, aahhh gelii tapi enakk oommm aaahhhh " 

Tubuh Bia menegang, memek nya juga terasa gatal akibat jilatan lidah Herman. 

“ Oucchh oomm uuuhhhhh, om yakin Dea nggak akan pulang? ” 

Mengentikan sejenak aktifitasnya Herman menatap Bia. 

“ Ini weekend sudah pasti Dea akan menginap, jadi kamu nggak perlu khawatir sayang, kita bisa bersenang- senang sepuasnya, om akan memanjan milikmu ” 

“ Udah gatel nih om memek ” 

Herman membawa Bia menuju kursi santai panjang di salah satu sudut ruang tamunya, kemudia mendudukan Bia. 

“ Lepas celana dalamnya sayang, atau semua juga tidak apa-apa ” 

Bia melepas seluruh pakaian yang ia kenakan. 

Herman berjongkok tepat di depan vagina Bia, ia tekan - tekan vagina tembem yang sudah bersih tanpa rambut dan tentu wangi. 

“ Kamu cukur ya ” 

“ Iya biar lidah om bebas tanpa pengahalang, hahaha ” 

Dengan inisiatifnha sendiri Bia melebarkan bibir vaginanya tepat di depat wakah Herman. 

“ Jilatim om, memek udah gateeelll ihhh ” 

“ Cepeettt jilattiinn oom ”

Herman mengendus vagina Bia, dia mengangkat kedua kaki bia untuk berpijak di pundaknya, tanganya terukur untuk memajukan pantat Bia agar lebih dekat dengannya. 

Bia merasa kegelian kala deru napas Herman tepat berada di vaginanya. 

“ Eunghhhhh oommm ” 

,

✨CERITA FULL DI KK Y GUYS✨

💦 klo ada note 💫free video 💫bisa langsung chat di KK buat konfirm nnt q ksh no tele q buat kirim 🌼

Oneshoot🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang