19

66 1 0
                                    

Keesokan paginya, kami mencoba mengejar bus di depan perusahaan. Seringnya Yin Jie dan Yu Hua yang menghentikan bus, sedangkan aku duduk di tepi hamparan bunga untuk mengejar ketertinggalan tidur. Dalam keadaan kepala pusing, aku seperti mendengar suara Yin Jie yang terkejut dan gembira, "Wakil Presidir Lin, apakah kau juga akan pergi ke Shanghai?!"

Mengapa dia ada di sini?

Aku terkejut, dan segera mendongak, tetapi sudah terlambat.

Aku sudah mendengar suara Lin Yu Sen yang baik dan terpuji, "Oh, aku bisa mengantar kalian ke sana."

Aku langsung mengedip-ngedipkan mata kepada Yin Jie untuk menyuruhnya menolak tetapi dia bertingkah seolah-olah dia tidak melihatnya. Yang mengejutkanku, Dia bahkan menarikku dan mendorongku ke kursi penumpang depan, "Terimakasih Presidir Lin! Xi Guang, kamu duduk di depan!"

Dia mengatakan itu dengan suara yang keras, lalu berbisik dengan cepat padaku, "Ini peluang yang bagus. Manfaatkan ini untuk membangun hubungan baik dengan Wakil Presidir Lin. Lagipula, ini buka waktu kerja, jadi semua orang lebih santai."

Dia menyeret Yun Hua dan masuk ke kursi belakang secepat kilat, tidak membiarkanku untuk menolak. Lalu dia menutup pintu dengan 'bang'.

Aku pun duduk di depan.

Di ruang sempit, rasa kehadiran orang di sebelah terasa kuat, membuat aku tidak bisa mengabaikannya. Aku benar-benar tidak mengerti mengapa dia mau menjadi sopir kami. Ketika dia melonggarkan pegangannya di kemudi, tangannya hampir menyentuh pakaianku. Aku diam-diam menarik pakaianku dan bergerak sedikit lebih dekat ke samping.

Tangannya berhenti di udara sejenak sebelum menginjak pedal gas dengan wajah tanpa ekspresi.

——

Mobil itu berjalan dengan lancar di sepanjang rutenya. Yin Jie mengulurkan tangan untuk mencubit lenganku dengan segenap kekuatannya untuk memberi isyarat kepadaku untuk mengatakan sesuatu. Aku menyusut lebih jauh ke samping sekali lagi dan mengabaikannya.

Lin Yu Sen melirik kami.

Yin Jie dengan cepat menarik kembali tangannya dan memberikan tawa palsu dua kali.

Lin Yu Sen bertanya dengan lemah, "Ke mana kalian ingin pergi?"

"Kami ingin pergi ke Kuil Jing'an terlebih dahulu. Yu Hua suka berdoa kepada Buddha untuk berkah. Dewa Kekayaan di Kuil Jing'an adalah yang paling berkhasiat...... Aku ingin pergi ke Shanghai Bund untuk melihatnya. Meskipun katanya hanya orang-orang dari luar kota yang akan pergi, aku justru orang luar dari provinsi lain haha~"

Dengan Yin Jie di sekitar, tidak pernah ada saat yang membosankan. Ketika Lin Yu Sen mengajukan pertanyaan, Yin Jie akan terus mengoceh.

Aku mulai merasa mengantuk lagi. Aku menutup mulutku dengan tanganku dan menguap pelan-pelan......

Obrolan dan obrolan......

Dengan celoteh berisik Yin Jie yang berirama, aku tidak dapat menahan diri untuk tidak tertidur. Aku tertidur lagi dan samar-samar mendengar Yin Jie berkata, "Hehe, Xi Guang sangat lelah akhir-akhir ini...... Aku dengar dia harus naik turun, naik platform kerja udara, dan sebagainya selama inventarisasi. Xi Guang bahkan jatuh, tangan dan kakinya terluka. Dia juga terbentur di bagian kepala oleh bagian mesin......"

——

Ketika aku terbangun oleh Yu Hua, kami telah tiba di Kuil Jing'an. Yin Jie dan Yu Hua mengucapkan terima kasih kepada Lin Yu Sen bersama-sama, tetapi aku tidak mengatakan sepatah kata pun sebelum turun dari mobil.

Blazing Sunlight I [BAHASA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang