Blazing Sunlight I [BAHASA]

27

Aku sudah mempersiapkan dengan baik apa yang akan aku kenakan untuk masing-masing dari dua resepsi pernikahan pada hari pertama dan kedua. Hasilnya adalah rencana Tuhan menggantikan rencanaku. Tanpa diduga, suhu turun pada malam hari tanggal 31. Lebih dari itu, suhu turun sepuluh derajat sekaligus. Dalam sekejap mata, musim dingin telah tiba. Kali ini aku dalam masalah. Sebagian besar pakaianku ada di rumah di Wuxi. Pakaian di Suzhou yang cocok untuk cuaca ini sekarang......sebenarnya...... hanya......pakaian kerja......

Jika pergi dan membeli dulu......

Aku melihat jam. Aku bangun terlambat hari ini karena sekarang sudah pukul setengah dua belas. Lin Yu Sen akan datang dan menjemputku pukul dua, jadi sama sekali tidak ada cukup waktu.

Aku berjuang memilih antara keanggunan dan suhu untuk waktu yang lama. Akhirnya aku memutuskan untuk memilih suhu dan muncul tepat waktu pada pukul dua di depan perusahaan.

Mobil Lin Yu Sen diparkir di pinggir jalan. Dia mungkin sudah menungguku beberapa saat. Melihatku, dia membuka pintu dan keluar dari mobil. Lalu dia mengerutkan kening.

Aku langsung menjelaskan, "Aku tidak akan memakainya ke resepsi pernikahan. Aku akan melepasnya saat kita keluar dari mobil. Aku memakainya sekarang hanya untuk menghangatkan badan."

Dia menatapku selama beberapa detik sebelum berkata dengan nada tersirat, "Nie Xi Guang, ini pertama kalinya aku membawa teman wanita untuk menghadiri pernikahan temanku."

"Huh?"

"Jadi, bisakah kau tidak membuatku merasa bahwa kau menemaniku bekerja lembur?"

Aku menjelaskan dengan pasrah, "Aku juga tidak bisa menahannya karena aku tidak punya baju tebal di sini. Tidak cukup waktu untuk membeli yang baru."

Dia menatapku dari atas ke bawah, "Masuk ke mobil. Aku akan mengantarmu ke suatu tempat."

"Kemana?"

"Dulu aku punya pasien di Suzhou yang merupakan agen mode untuk beberapa merek pakaian. Aku akan mengantarmu ke sana untuk melihatnya."

Masalah sebesar ini?

Aku bertanya dengan ragu, "Apakah ini benar-benar perlu?"

   ...

Sambil membolak-balik buku telepon, dia menjawab dengan santai, "Ya, aku khawatir kehilangan muka."

"......" Aku hanya bisa terdiam.

Mantan pasien Lin Yu Sen adalah seorang wanita setengah baya yang sangat hangat dan ramah yang menyebut dirinya saudari Wang. Ketika kami tiba, dia sudah menunggu di depan toko. Saat kami keluar dari mobil, dia datang menyambut kami dengan antusias, "Dokter Lin, kau pengunjung yang langka."

Sambil mengatakan itu, dia menatapku, "Apakah ini pacar Dokter Lin? Oh, cukup bagus. Ketika aku dirawat di rumah sakit, aku berpikir wanita muda mana yang akan seberuntung itu menjadi pacar Dokter Lin di masa depan."

Aku hendak menyangkalnya, tetapi dia terlalu cepat. Sebelum aku bisa mengatakan apa pun, dia sudah berlari jauh, berkata untuk pergi dan mengambilkan katalog untukku dan sebagainya.

Aku merasa sedikit berkeringat, menatap Lin Yu Sen dengan malu dan berkata, "Dia tampaknya salah paham."

Lin Yu Sen menjawab dengan tenang, "Tidak apa-apa. Kesalahpahaman ini bisa memberi kita diskon."

Kalimat ini terlalu kuat! Untuk sepersekian detik, aku benar-benar merasa bahwa tidak buruk membiarkan orang-orang salah paham?

Namun, integritasku yang nyaris tidak ada masih mengingatkanku dengan lemah, "Ini tidak begitu baik......"