Baru pada hari ujian akhir, aku bertemu dengan teman-teman asramaku. Saat Xiao Feng menatapku, dia menerkam dan mengguncang bahuku dengan kuat, "Maafkan aku, Watermelon! Kesalahanku membuatmu difitnah. Kau harus memaafkanku!"
Seolah-olah dia ingin membuktikan ketulusannya, tangannya yang mencengkeram bahuku sekuat cakar elang. Aku merasa bahuku akan hancur ...
"... Apa kau pikir aku akan memaafkanmu jika kau melukaiku?"
"Aku?"
"Haha, maaf! Aku terlalu diliputi emosi!" Dia tersenyum cerah sambil menarik cakarnya. "Watermelon, kamu bisa tenang. Beberapa hari terakhir ini, aku telah memberi tahu semua orang tentang apa yang sebenarnya terjadi."
"Memberi tahu semua orang?"
"Semua orang menganggapku babi karena melupakan panggilan telepon yang begitu penting."
Sungguh tidak tertahankan dituduh dan dikutuk secara salah, jadi aku merasa terhibur mendengar apa yang dia lakukan.
Bos dan Ah Fen juga hadir, jadi aku tersenyum kepada mereka.
Bukannya aku tidak lagi merasa kesal, tapi setelah dipikir-pikir lagi, baik Rong Rong maupun aku adalah teman satu asrama mereka, jadi aku benar-benar tidak seharusnya berharap mereka akan memihakku, apalagi teori Rong Rong sangat masuk akal.
Ketika seseorang menurunkan ekspektasinya terhadap orang lain, ia akan lebih bahagia.
Sikapku membuat Boss dan Ah Fen menjadi rileks dan mereka berkumpul untuk membahas sidang yang akan datang. Selain Si Jing dan Rong Rong, kami yang lain berada di slot yang sama. Kami dijadwalkan untuk menyelesaikannya pada sore hari.
Angka yang aku peroleh tergolong tinggi sehingga aku termasuk kandidat terakhir hari itu. Ketika tiba giliraku, ruang kuliah hampir kosong. Xiao Feng dan yang lainnya ingin menemaniku, tetapi aku mengusir mereka. Kehadiran wajah-wajah yang aku kenal di antara hadirin mungkin membuat ku lebih gugup. Ketika aku hendak menyapa para profesor, aku kebetulan melihat Zhuang Xu berdiri di dekat pintu belakang. Pandangannya tertuju pada ku.
Aku tercengang.
Dia pasti salah masuk ke teater karena Rong Rong tidak ada di sana ...
Pikiran itu terlintas di benakku, tetapi aku tidak berani terus terdristaksi, jadi aku memulai presentasi ku dengan sepenuh hati. Selama sesi tanya jawab, aku tanpa sadar melirik ke pintu belakang. Tidak ada seorang pun di sana.
Sudah agak larut saat aku keluar dari teater. Awalnya, aku bermaksud langsung menuju ke tempat paman, tetapi saat mendekati persimpangan, aku ingat bahwa aku belum mengambil barang-barang ku dari asrama, jadi aku berbalik dan langsung menuju ke sana.
Hanya Si Jing yang hadir. Aku menyapanya dengan nada netral sebelum memilah barang-barang yang mudah dibawa.
Aku baru berkemas sebentar ketika aku menyadari bahwa Si Jing berdiri tepat di belakangku.
"Xi Guang, izinkan aku mentraktirmu makan hari ini."
"... Tidak perlu."
"Kau tidak bisa menolakku."
"... Kalau begitu, mari kita tunggu Xiao Feng dan yang lainnya?"
"Hanya kita berdua."
Aku berasumsi dia ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan penjelasan. Aku tentu tidak menduga dia akan tetap diam selama makan. Setelah selesai makan, dia menyeretku ke minimarket terdekat untuk membeli sekotak bir sebelum membawa ku ke taman untuk memberi makan nyamuk.
Benarkah pepatah 'lulusan bertingkah tidak normal' saat itu?
lalu?
"Kau pasti mengira aku tukang tikam dari belakang dan suka bergosip tentang orang di belakang mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blazing Sunlight I [BAHASA]
RomansaTerjemahan Novel Judul : Blazing Sunlight/The Sun is Like Me I Penulis : GU MAN Tahun rilis : 2013 🍉Rumor Song Wei Long/Zhao Jinmai Tencent Xixi Pictures Director Chen Zou Fei SYNOPSIS "Jika sedikit lebih dari sekedar rasa sayang adalah cinta, lal...