3

171 90 61
                                    

Happy reading

Kesunyian mengelilingi kaizen dan Liona di dalam mobil, Liona yang sedari tadi menyibukkan dirinya dengan melihat pemandangan di sepanjang jalan, sedangkan Kaizen yang tengah mengotak atik macbook nya.

Kaizen menoleh ke liona yang tengah sibuk dengan dunia nya sendiri, ia berdehem memulai percakapan dengan perempuan yang ada di samping nya itu, "ekhem... Liona?"

Liona yang merasa namanya di sebut, ia sontak menoleh ke kaizen, "ada apa, pak?"

"To the point saja, saya mau membuat kesepakatan sama kamu."

Alis liona terangkat ke atas, "kesepakatan? Kesepakatan apa?"

Kaizen menaruh macbook nya di sampingnya, "kamu tau felix? Anak kecil kemarin malam."

Liona menganggukkan kepalanya pelan, ia menatap kaizen dengan ragu, "iya...."

"Felix putra kandung saya, apa kamu bisa menjaga felix selama 1 bulan ini? Selama kamu tinggal di rumah saya."

"Bisa, tapi emang engga ada baby sister ya, pak?" Bukannya apa, liona sendiri menyukai anak kecil, tapi bukankah felix ini lahir di keluarga yang sangat berkecukupan, apa tidak ada baby sister yang merawat nya?

"Ada... Felix hampir setiap hari ingin menemui mama kandungnya, saya pikir kamu bisa menenangkan felix."

Liona menganggukkan kepalanya pelan, ah jadi ini alasannya kaizen menyuruhnya untuk menjaga felix, "bisa pak, tapi kalo boleh tau, dimana mama kandung felix? Maaf banget kalo aku lancang." Sebenernya liona tak mau bertanya, tapi jiwa penasarannya meronta ronta.

Kaizen terdiam sebentar, "sudah sampai."

"Hah?" Liona bingung, ia sontak melihat arah luar kaca mobil, ah ternyata dirinya sudah sampai di kampusnya, tapi kenapa liona tidak menyadari itu?

"Makasih pak, kalo gitu aku turun dulu."

Tidak ada jawaban dari kaizen, namun liona tetap turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam kampusnya, karena dirinya sudah terlambat masuk kelas pagi.

Tak banyak mahasiswa yang masih berlalu lalang di sekitaran kampus, liona menetralkan nafasnya setelah sampai di depan kelas nya, "LIONAAA!"

Liona sontak menoleh ke sumber suara, terlihat lah seorang perempuan cantik menghampiri nya dengan senyuman di wajahnya, "tumben telat sih kamu? Untung dosen nya juga belum datang."

Liona menghela nafas lega, "syukur deh, aku tadi kesiangan," Alibinya.

"Oh iya, kamu dari mana, lin?" lanjut Liona.

Tangan linda terangkat menunjuk arah toilet kampus, "aku dari toilet barusan, eh malah liat kamu habis lari lari."

Liona cengengesan tak jelas, "takut telat, jadi lari lari deh."

Linda menggelengkan kepalanya, "ada ada aja. Oh iya, tadi di anter siapa kamu ke sini? Kok kayaknya kamu keluar dari mobil, iya gasi? Apa mata aku yang salah?"

"Iya, mata kamu engga salah."

"Hah? Jadi beneran? Di antar siapa kamu?!"

Liona melihat sekelilingnya lalu kembali menatap Linda, "aku udah engga tinggal di kost kostan lin..." Ujarnya pelan.

Enemies to LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang