4

127 79 71
                                    

Happyy reading

"LOHH? FELIX MANA, BANG?"

Sontak saja Kaizen berbalik badan melihat tempat Felix berada tadi, ternyata benar, Felix tidak ada disana.

"Cari Felix!"

Rajash langsung menuruti perintah Kaizen, ia berlari keluar dari ruangan abangnya itu, dan di susul Kaizen di belakangnya dengan berjalan santai, "bocah jagain bocah," gerutu pelan Kaizen.

"Ya Allah, darimana aja lu bocah?" Rajash langsung menggendong Felix yang malah tengah santai di depan ruangan yang tak jauh dari ruangan Kaizen, dengan kakinya yang selonjoran di lantai.

Felix menatap Rajash dengan bingung, "emangnya kenapa? Olang Felix cuma duduk duduk disini."

Dengan gemash Rajash menyentil dahi Felix pelan, "lu ya, entar kalo lu hilang jauh, gua yang di marahin papa lu, kagak jadi di beliin miniatur Marvel gua."

Mata Felix berbinar, ia tersenyum lucu pada pamannya itu, "Felix mau juga, Felix mau mainan juga," ujarnya dengan bergerak gerak senang di gendongan Rajash.

"Aduh, iya iya entar lu di beliin juga, minta sama papa lu sendiri."

"Nanti papa beliin," Kaizen datang dari arah belakang, lalu mengambil Felix dari gendongan Rajash, "tapi jangan hilang hilang lagi, kalo mau kemana mana pamit dulu sama papa, biar papa temenin, oke?"

Felix menganggukkan kepala nya riang, lalu jari mungilnya membentuk huruf O, "oke oke, tapi Felix mau mainan nya sepuluhh," Jari mungil itu sekarang terbuka semua sehingga berjumlah sepuluh di hadapan wajah Kaizen.

"2 aja oke? Felix engga boleh beli mainan terlalu banyak, engga bakal di pakai lagi nanti, 2 aja udah cukup, oke boy?"

Felix terlihat lesuh, namun tak urung dirinya menganggukkan kepalanya pelan, "oke, pah..."

Kaizen tersenyum simpul, tangannya terangkat mengelus rambut Felix dengan lembut, "Rajash, kamu pulang sana."

Rajash yang sedari tadi terharu melihat interaksi manusia di depannya, kini matanya melotot mendengar penuturan abang kandung nya itu, "lu kok ngusir gua?"

"Bukan ngusir, kamu pulang ke mansion abang, sekalian bawa Felix juga, abang mau meeting habis ini."

Rajash ber oh ria, "oh, gua sekalian nginep di mansion lu ya?"

Kaizen hanya berdehem, lalu ia kembali menatap bocah mungil yang di gendongan nya itu, "Felix pulang sama paman ya? Papa ada meeting bentar."

"Iya papa, papa semangat teluss ya kelja nya, biar bisa beliin Felix mainan banyak," Kaizen tersenyum, ia mencium rambut wangi bocah itu, lalu memberikan Felix pada Rajash.

"Yaelah, meskipun papa lu kagak kerja, uangnya juga kagak bakal habis," ujarnya seraya menuntun Felix untuk berjalan.

"Iya? Kalo gitu, Felix mau beli lumah besalll..." tangan Felix melayang di udara.

"Mending lu diem, lu gabisa baca r, pusing gua dengernya."

Felix mendongak menatap Rajash, ia memberikan side eye pada Rajash, bukannya terkesan menakutkan tapi malah terkesan lucu, "oke, Felix diem."

Enemies to LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang