2

163 92 59
                                    

Happy reading

Kesalahpahaman yang terjadi di malam itu membuat liona dan kaizen mempunyai sebuah hubungan, janji suci pernikahan sudah di ucapkan kaizen di hadapan beberapa warga.

Liona sedari tadi ingin menangis rasanya, tidak menyangka jika baru saja dirinya sudah terikat hubungan dengan orang lain, entah ini hari sial apa yang menghampirinya.

Kini, disinilah liona dan kaizen berada, di dalam mobil milik kaizen dengan felix yang sudah tertidur pulas di pangkuan bodyguard kaizen.

Ya, kaizen tadi sempat menghubungi salah satu bodyguardnya agar menghampirinya dan menjaga felix di saat dirinya harus berhadapan dengan warga di masjid tadi.

"Kenapa kamu menyetujui ini semua, pak?" Tak peduli dengan apapun, liona sedari tadi menahan tangis sekaligus emosi yang bersamaan.

"Tidak ada yang bisa kita lakukan, warga sudah salah paham terhadap kita, tidak akan ada yang mempercayainya, kecuali kita melakukan tadi."

Liona ingin sekali memaki maki pria tampan di depannya itu. Gara gara dia, liona tidak bisa berpikir jernih lagi, padahal ada skripsi yang terus menghantuinya, "saya kaizen putra argantara, panggil saya kaizen."

Liona melirik sekilas kaizen yang tengah duduk santai di sampingnya seraya membawa sebuah macbook di tangannya, seolah olah tidak terjadi apa apa beberapa menit yang lalu, "liona aurora, panggil liona."

Kaizen menanggapinya dengan berdehem, hanya ada kesunyian jalan di malam itu, mobil milik kaizen sendiri melaju tidak tau kemana akan pergi, "tuan, ini kita ke mansion milik tuan sendiri?" Tanya sopir pribadi kaizen, entah sejak kejadian tadi, kaizen memanggil bodyguardnya dan sopir pribadinya untuk menghampirinya.

"Iya, ke mansion saya." Mobil hitam itu melaju cukup kencang di tengah kesepian ibu kota, tidak heran jika jalanan cukup sepi, karena kini sudah tengah malam.

"Aku mau pulang..."

"Apa kamu masih tidak mengerti? kita berdua sudah mempunyai hubungan yang terikat, walaupun ini keterpaksaan karena salah paham, tapi kamu sudah tanggung jawab saya, jadi hiduplah di mansion milik saya."

Liona menggeleng kuat, "gak! aku mau pulang, besok aku harus masuk kuliah." Liona tetep kekeh menolak ajakan kaizen.

Kaizen tidak menanggapi liona, ia sibuk menatap lurus ke depan, hingga mobil miliknya berhenti di sebuah mansion milik nya, "tuan, kita sudah sampai."

"Bawa felix ke dalam, hati hati. Jangan sampai dia terbangun."

"Baik tuan."

Bodyguard kaizen mulai turun dari mobil dan menggendong felix dengan hati hati, kini di dalam mobil hitam itu tinggal kaizen, liona dan sopir pribadi milik kaizen.

Kaizen menoleh kesamping, "apa kamu masih ingin disini?"

"Iya, aku akan tetap disini, aku tidak mau ikut masuk ke dalam."

"Oke, diamlah disini sampai kapanpun, saya turun dulu,"

"Kamu juga bisa turun, tinggalkan dia disini sendirian." Lanjut kaizen pada sopir pribadi miliknya itu.

Enemies to LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang