𓏧
╰┈➤ ibu dan ayah mereka mengalami kecelakaan dan meninggal dunia, solar mengetahui bahwa bundanya sering menulis di buku harian bersampul kelabu.
Karena tidak ada yang menjaga nya lagi, dia mengambil nya dan menjadikan isi di dalam buku tersebut...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUKU PELAJARAN SANG BUNGSU-✧ _________________________
Di sisi lain, Solar dan Gempa sedang mencari keberadaan Ice yang entah pergi kemana. Saat mencari di sekolah mereka hanya menemukan tas nya yang terlupa di ambil.
"Kak kata orang orang di ruang eskul bahasa inggris, Ice seharian ga ada kesana" Solar.
"Duh terus dia pergi kemana lagi?, kakak juga dapet kabar kalau dia ga ada pergi ke tempat nya kak hali" Gempa.
"Aku chat kak Alta katanya dia juga ga liat" Solar.
"Coba kita balik dulu ke rumah sakit, istirahat bentar" Gempa dan Solar keluar dari sekolah dan pergi menuju ke rumah sakit.
Detdendet masak masak tumis tumis bimoli, ponsel Gempa berbunyi karena seseorang meleponnya. Gempa berhenti sejenak untuk mengangkatnya.
"Katanya mereka mau pulang, ada orang lain yang gantiin shift mereka" Gempa.
"Tumben, biasanya kerja lembur bagai kuda" Solar.
"Jangan bercanda dulu aida" Gempa.
Mereka kemudian berjalan menuju ke rumah sakit, tidak ada obrolan lagi setelah Gempa berbicara seperti itu. Akhirnya mereka telah sampai ke tempat tujuan lalu segera pergi ke kamar rawat Blaze.
"Permisi" Gempa membuka pintunya, disana ada Duri yang sedang menjaga kakaknya.
"Duri? Ada Ice gak tadi?" Gempa.
"Gak ada kak" Duri.
"Yaudahlah nanti dia balik sendiri" Gempa melangkah ke arah sofa, dia duduk disana.
"Capekk" Solar langsung meleyot meleyot di Duri.
"Is aelah! Jangan gitu! Kamu keringetan tau lar!" Duri.
"Gerah kak" Solar.
"Cih" Duri.
Mereka melaksanakan ibadah sholat sembari menunggu yang lainnya tiba, yah ini salah satu berita mengejutkan selain berita kalau kedua orang tua mereka kecelakaan.
"Lama bener ya Allah" ucap Solar sembari bermain video game.
"Kalau kak hali sih wajar lama, tapi kak Taufan kenapa lama" Gempa.
