BUKU PELAJARAN
SANG BUNGSU-✧
_________________________
Solar aida putra adalah anak terakhir dalam keluarga nya, dia adalah anak kecil imut yang memiliki manik silver indah, kemana saja dia di bawa oleh orang tuanya pasti orang orang di sekitar takjub pada warna matanya yang unik.Biasanya anak yang lebih tua akan cemburu pada adik mereka yang mendapatkan perhatian lebih, tapi tidak dengan keenam kakaknya, mereka sangat menyayangi adik kecilnya, solar itu sudah seperti barang berharga milik mereka yang tidak boleh di sentuh oleh orang lain.
Ayahanda bekerja sebagai polisi, sementara ibundanya mengasuh ke tujuh anak mereka di rumah sembari menjalankan warung aneka minumannya.
"Bundaa kalo aku udah besar aku mau keliling dunia" ucap solar, anak berusia 5 tahun berbicara pada bundanya.
"Eh? Kamu mau ambil impian bunda nih?" ucapnya.
"Solar mau bantu impian bunda" Solar.
"Haha.. kamu lucu banget sii" sang ibunda menggendong anaknya.
"Atutu... Solar udah besar ya, udah makin berat" ucapnya.
Tahun demi tahun berlalu seolah sang waktu enggan untuk memperlambat cepatnya, Solar tumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar, dia telah memenangkan berbagai perlombaan IPA dan matematika, kini dirinya berumur 13 tahun, diumur segitu biasanya para remaja memulai kenakalannya tapi berbeda dengan solar, dia adalah anak yang penurut.
"Iya? Kenapa bunda?" Yang berbicara adalah si kakak sulung, gestara halilintar, dia berbicara di telepon, itu adalah kontak sang ibunda namun yang aneh bundanya tidak memberikan salam.
"Kamu anak dari orang di kontak ini?" Suara pria yang sama sekali tidak ia kenali, kedengarannya dia seperti sedang panik.
"Iyah.. ini siapa ya?..." Perasaan nya mulai tak enak, masalah nya mereka tidak memiliki kerabat, ibunda dan ayahanda mereka adalah anak tunggal.
"Orang tua mu kecelakaan!, handphone nya masih nyala, ga dikunci juga, jadi saya coba cari kontak yang mungkin aja keluarga nya" ucap orang itu.
"Di- dimana lokasi nya?!" tangan Halilintar gemetaran, adik adiknya mulai penasaran pada kakak mereka yang seperti orang ketakutan.
"Saya sherlock ya" ucap orang itu, dia mematikan teleponnya.
"Kenapa kak?" Ucap Taufan altair saskara, anak kedua di keluarga ini.
"Bunda sama ayah kecelakaan" halilintar memakai jaket hitamnya lalu bergegas pergi keluar.
"Kak diluar huj- Jan.." ucap Gempa virendra, anak ketiga di keluarga, dia membawakan payung namun ucapannya tidak di dengar oleh si sulung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Pelajaran Sang Bungsu
Fiksi Remaja𓏧 ╰┈➤ ibu dan ayah mereka mengalami kecelakaan dan meninggal dunia, solar mengetahui bahwa bundanya sering menulis di buku harian bersampul kelabu. Karena tidak ada yang menjaga nya lagi, dia mengambil nya dan menjadikan isi di dalam buku tersebut...