Sakit (SOUTA)

52 2 0
                                    

Bibi bergerak dengan panik setelah melihat sebuah cuitan di twitter kekasih nya yang mengatakan jika dis sedang sakit, Bibi mengambil handphone dan mengirim beberapa pesan. Namun tidak mendapatkan jawaban apapun.

Karena yang biasa nya Souta jika diri nya mengirim pesan akan langsung di balas meski Souta memiliki kesibukan dia tetap akan membalas nya. Bibi pun beralih untuk menelfon kekasih nya itu, dia menunggu dengan perasaan cemas.

Beberapa menit kemudian telfon di angkat oleh orang di sebrang sana.

"Halo?" ucap Bibi.

"Halo sayang." ucap Souta dengan lirih.

"No, kepala ku sakit banget." jawab Souta dengan rintihan menahan sakit.

"Tunggu oke? Aku ke rumah kamu sekarang." Bibi buru-buru mematikan sambungan telfon nya dan bersiap untuk ke rumah Souta.

Bibi mengendarai motor nya membelah jalanan yang cukup sepi karena sekarang sudah menunjukkan pukul 9 malam, Bibi mampir ke salah satu apotek untuk membeli obat agar berjaga-jaga jika obat kekasih nya itu habis.

Bibi juga membeli sedikit buah dan bahan makanan untuk membuat bubur karena dia tahu pasti di rumah kekasih nya itu tidak ada bahan makanan yang lengkap.

Bibi kemudian meninggalkan tempat tersebut dan melanjutkan perjalanan nya, sekitar 15 menit akhir nya dia sampai di rumah bercat warna putih dengan pemandangan yang cukup asri karena banyak pepohonan di sekitar nya.

Bibi kemudian meninggalkan tempat tersebut dan melanjutkan perjalanan nya, sekitar 15 menit akhir nya dia sampai di rumah bercat warna putih dengan pemandangan yang cukup asri karena banyak pepohonan di sekitar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah ini Souta beli dengan uang hasil kerja keras nya yang menjadi seorang vtuber, dia awal nya ragu-ragu untuk memulai nya namun berkat semangat dari orang sekitar nya. Souta pun berani mencoba nya dan sekarang dia sudah memiliki rumah sendiri tanpa bantuan kedua orangtua nya.

Bibi pun memarkirkan motor nya di garasi dan membawa barang bawaan nya ke dalam rumah, dia segera masuk dan menuju ke dapur untuk meletakkan beberapa belanjaan yang sempat dia beli tadi.

Bibi berjalan ke kamar Souta yang berada tidak jauh dari dapur. Dia mengetuk pintu nya dan membuka dengan perlahan, Bibi bisa melihat seorang laki-laki memejamkan mata nya dengan gelisah dan beberapa keringat yang menghiasi pelipis nya.

Bibi berjalan mendekat ke arah Souta dan mendudukkan diri di samping tempat tidur "Sayang?" tanya Bibi dengan tangan yang mengusap pipi Souta.

Souta yang merasa seseorang memanggil nya pun kembali membuka mata nya, dia melihat dengan pandangan yang sedikit buram karena pusing.

"Hm iya?" jawab Souta dengan pelan.

"Udah minum obat nya belum? Kalo belum biar aku ambilin dulu." ucap Bibi.

"Aku belum minum obat, soalnya belum makan dari sore tadi."

Bibi yang mendengar itu pun menghela nafas, dia kemudian beranjak dari tempat tidur dan mengambil handuk kecil untuk mengelap keringat Souta.

"Tunggu disini ya, aku buatin bubur dulu nanti baru minum obat sabar ya." ucap Bibi dengan lirih yaang di angguki oleh Souta.

Bibi pergi meninggalkan kamar dan berjalan menuju ke dapur, dia menyiapkan beberapa bahan dan dengan cekatan dia mulai membuat bubur nya. Beberapa menit kemudian bubur yang dia buat akhir nya matang.

Bibi berjalan untuk mengambil mangkuk dan menuangkan bubur ke dalam mangkuk nya. Dia membawa bubur serta air putih hangat di atas nampan kemudian pergi ke kamar Souta lagi.

Bibi meletakkan nampan nya di atas nakas yang berada di sebelah tempat tidur Souta. Dia juga membantu Souta untuk duduk, Bibi dengan pelan mulai menyuapi Souta.

Bibi menatap Souta dengan prihatin, dia sangat tau seberapa bekerja keras nya kekasih nya itu hingga tidak bisa menjaga kesehatan nya yang membuat penyakit vertigo nya kembali kambuh.

Padahal dokter juga sudah member peringatan kepada nya agar tidak melakukan pekerjaan yang terlalu keras dan cukup istirahat. Baru suapan kelima Souta menjauhkan sendok nya "Udah, ngga mau lagi." ucap nya.

"Sekali lagi ya? Habis itu udah." bujuk Bibi.

Souta tetap menggelengkan kepala nya "Aku udah masak loh buat kamu, masa cuma sedikit makan nya." ucap Bibi dengan membuat ekspresi sedih yang membuat Souta kembali memakan buburnya walaupun tidak habis dan hanya tersisa setengah.

Bibi meletakkan mangkuk nya dan mengambil gelas berisi air putih hangat untuk Souta minum. Dia membukakan beberapa obat yang harus Souta minum agar nyeri kepala nya mereda.

Setelah Souta selesai meminum obat nya, Bibi membantu Souta untuk menidurkan badan nya dia juga menarik selimut untuk menutupi setengah badan Souta.

"Aku tinggal sebentar ke dapur ya, mau beresin sisa tadi masak." izin Bibi, saat dia ingin melangkah Souta menahan tangan nya.

"Kenapa sayang?" tanya Bibi.

"Disini aja, jangan kemana-mana." jawab Souta dengan menatap ke arah Bibi.

"Aku ngga kemana-mana kok, cuma sebentar aja ya nanti aku kesini lagi kalo udah selesai bersih-bersih nya." jelas Bibi.

Souta tetap menggelengkan kepala nya, Bibi pun dengan terpaksa meletakkan nampan yang dia bawa ke atas nakas lagi. Dia berjalan ke samping tempat tidur di sisi lain nya dan merebahkan diri nya di samping Souta.

Bibi menarik badan Souta dan memeluk nya Bibi juga menepuk pelan pundak Souta agar dia merasa tenang. Souta pun membalas pelukan itu, dia juga menyembunyikan kepala nya di dada kekasih nya.

"Lain kali jangan keras kepala ya? Kalo emang waktu nya istirahat, istirahat jangan terlalu memforsir diri kamu buat kerja terus." ucap Bibi dengan lembut.

"Dari agensi kamu juga ga memaksa kamu buat setiap hari streaming kan, sehari cukup sekali streaming nya jangan terlalu banyak. Kalo kamu khawatir bikin fans kecewa, gimana kalo fans tau kamu sakit-sakitan kaya gini karena terlalu semangat ngehibur mereka, mereka juga bakal sedih kalo tau sayang." lanjut Bibi dengan tangan yang masih setia menepuk punggung Souta.

"Maaf ngga seharus nya aku kaya gitu, aku pasti ngerepotin kamu ya." ucap Souta dengan pelan.

"Ngga ada yang di repotin disini, aku cuma mau kamu lebih paham sama kesehatan kamu dan juga ngurangin jadwal streaming kamu, boleh ngga sekali ini nurut?" balas Bibi.

Souta pun menganggukkan kepala pertanda setuju, mata nya kini mulai memberat efek dari obat yang dia minum. Bibi yang merasa Souta akan tertidur pun melonggarkan pelukan nya agar Souta bisa bernafas dengan lega.

Dia pun ikut memejamkan mata nya karena rasa kantuk mulai menghampiri nya, biarlah semua cucian kotor akan dia bersih besok hari nya.

End.

Happy reading y'all, sebener nya ini ada ilustrasi buat rumah nya Souta cuma gatau kenapa gabisa di masukin karena ada masalah padahal kemarin masih lancar dan bisa. Semoga besok udah bisa lancar lagi.

Oh iya, aku juga ada beberapa cerita 🔞 loh yang mau baca bisa langsung ke link trakteer di bio yaa, semoga suka.

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen, thank you<3

Behind of SOL.4CETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang