Battle 2 (GIN)

33 4 0
                                    

Keesokan hari nya sekitar pukul 8 malam waktu setempat, pengumuman audisi battle rap di luncurkan. Ternyata Gin tereliminasi di round pertama yang membuat nya tidak bisa lanjut ke round selanjut.

Launa segera mencari nomor Gin dan menelfon nya untuk menanyakan kabar kekasih nya itu. Namun panggilan Launa tidak di angkat sama sekali padahal Launa sudah menelfon nya sebanyak 3 kali.

Launa pun berfikir apakah Gin baik-baik saja atau tidak, dia kemudian mengirim pesan kepada Gin untuk memastikan jika Gin baik-baik saja.

Launa pun berfikir apakah Gin baik-baik saja atau tidak, dia kemudian mengirim pesan kepada Gin untuk memastikan jika Gin baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapatkan balasan dari Gin, Launa beranjak dari duduk nya dan bersiap-siap untuk pergi ke apartment Gin. Dia sedikit menambahkan make up ke wajah nya agar tidak terlihat pucat dan memakai lip balm kesukaan nya.

Launa pun pergi dari rumah dengan menggunakan mobil kesayangan nya itu, dia mengendarai dengan kecepatan rata-rata karena saat ini jalanan sedikit ramai. Dia juga tidak terlalu pandai menyetir sendiri, karena setiap saat Gin yang akan menyetir untuk nya.

Jarak antara rumah Launa dan apartment Gin lumayan dekat jika di tempuh menggunakan kendaraan hanya akan memakan waktu 15 menit. Launa memarkirkan mobil nya dan tidak lupa membawa barang yang sempat dia bawa dari rumah seperti makanan ringan dan bahan makanan.

Launa naik ke lantai 10 dimana Gin tinggal, dia berjalan menyusuri lorong dan menemukan pintu bernomor 101. Launa memencet bel yang berada di samping pintu, sudah beberapa menit dia menunggu namun tidak ada pergerakan dari dalam sana.

Akhir nya Launa berinisiatif membuka pintu nya dengan sandi yang dia tahu, dia kemudian masuk dan tidak lupa untuk menutup kembali pintu nya. Dia mengedarkan pandangan nya, ruangan begitu sepi dan terlihat remang-remang.

Launa berjalan pelan ke arah dapur dan meletakkan semua barang yang dia bawa. Kemudian dia berjalan menuju studio yang biasa Gin tempati untuk melakukan streaming. Launa membuka pintu studio tersebut, namun studio nya tampak sepi tidak ada orang di dalam nya.

Dalam pikiran Launa dia bertanya-tanya dimana Gin berada sekarang. Laun menyusuri di setiap ruangan tanpa ada yang terlewat sedikitpun, tempat terakhir yang belum dia kunjungi adalah kamar Gin.

Launa sedikit bingung untuk masuk ke dalam karena menurutnya tidak sopan ketika pemiliki apartment ini tidak ada tapi dia dengan seenak nya asal masuk. Setelah menimbang keinginan nya akhir nya Launa dengan berani mengetuk pintu itu dan sedikit mendorong pintu nya agar terbuka.

Launa berharap Gin ada di sana agar dia bisa memastikkan apakah Gin baik-baik saja atau tidak. Launa melangkahkan kaki nya masuk lebih jauh dan tidak lupa menutup pintu kamar Gin.

Launa mengedarkan pandangan nya dan berhenti pada pintu balkon yang sedikit terbuka, Launa juga dapat melihat siluet seorang laki-laki yang sangat dia kenali. Launa berjalan pelan ke arah laki-laki itu, dia kemudian memegang pundak nya dengan pelan yang membuat laki-laki itu sedikit tersentak kaget.

Launa melihat di meja dekat dengan kursi ada sebotol wine yang tersisa setengah, Launa menghela napas dan menatap laki-laki tersebut “Are you drunk?” tanya Launa dengan pelan. Launa berjongkok di depan Gin agar bisa melihat wajah Gin.

“Ngga, toleransi alkohol aku tinggi ga mungkin cuma 1 botol udah mabuk.” jelas Gin dengan mengangkat badan Launa ke pangkuan nya.

Launa pun menganggukkan kepala tanda setuju, bahkan pacar nya itu mampu menghabiskan 4 botol wine tanpa ada tanda-tanda mabuk sama sekali.

Tangan Launa bergerak menyentuh wajah Gin dengan pelan, Gin memejamkan mata nya dan menikmati jari lentik kekasih nya itu yang menari di tas wajah nya dengan pelan.

“Sayang?” panggil Launa.

“Hm.” jawab Gin dengan bergumam.

“I love u, whatever you did yesterday i’m proud of you.” ucap Launa dengan senyuman di wajah nya.

Gin menatap ke arah Launa dengan pandangan sayu, dia tersenyum kecil ke arah Launa “Jadi apa hadiah yang aku dapet karena aku udah kerja keras kemarin?”

“Eumm apa yaa?” ucap Launa dengan ekspresi bingung.

Gin mengelus pipi Launa dengan lembut, dia menggunakan tangan lain nya untuk meraih gelas wine lalu meminum nya dengan sekali teguk.

Gin dengan cepat menarik tengkuk Launa dan mulai melumat bibir Launa dengan lembut. Gin menjulurkan lidah nya ke dalam mulut Launa untuk mentransfer sisa wine yang ada di mulut.

Launa sedikit meremas rambut Gin, dia juga dapat merasakan sedikit rasa pahit di mulut nya. Launa juga berusaha mengimbangi ciuman dari kekasih nya itu.

Launa menjauhkan wajah nya dan memutuskan ciuman mereka, kini Launa sedikit menggerakan pinggul nya untuk menggoda sesuatu di bawah sana. Kemudian Launa mencium leher Gin dengan gerakan sensual, dia juga memberikan tanda di leher Gin yang terlihat jelas oleh nya.

Gin yang tidak tahan dengan semua yang di lakukan oleh kekasih nya itu pun menggendong Launa ke dalam kamar dan melanjutkan kegiatan yang mereka lakukan tadi di balkon kamar. Kini mereka berdua pun menghabiskan waktu yang cukup panjang hingga pagi.

End.

Happy reading, vote dan komen yaa. Jangan lupa support aku melalui trakteer yang tertera di bio akun ini, support kalian sangat berarti buat aku biar makin semangat untuk nulis, thank you so much. See u<3

Behind of SOL.4CETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang