05. Kiss

361 59 14
                                    

selamat sore, ini apdet iya.

UDAHHHSHSHHS

🐻🐻🐻

Vano nyenderin tubuhnya dipembatas rooftop, natap lurus ke depan pake tatapan kosong, pikirannya mencar kemana-mana.

"kalo Aiden ada disini, yang lain ada juga enggak ya?"

abis pertemuannya tadi sama Aiden yang bisa dibilang singkat -soalnya anaknya lagi sibuk- Vano langsung pergi kesini buat nenangin diri.

dia sempet nanya sama Aiden soal yang lain, tapi anaknya gak ngejawab, malah bilang, "biarin waktu aja yang ngejawab." gimana Vano gak kesel coba.

lagian kenapa sih Aid- nggak, sekarang namanya Arsen.

lagian kenapa sih Arsen harus main rahasia-rahasian? kan Vano kepo maksimal ini.

"Giandra Arsena Dewangga, namanya ganteng, sama kayak orangnya."

Vano senyum tipis kalo inget, gak di dunia novel ataupun disini, visual keduanya gak ngecewain emang.

tangannya nyentuh dadanya sendiri yang sekarang lagi detak kenceng, abis itu ngusak rambutnya kasar. "sialan." umpatnya.

gak dulu atau sekarang, kalo deket sama Arsen itu bawaannya dag dig dug mulu jantung Vano.

ya, Arsen emang bahaya buat kesehatan jantung mungil Vano.

"kira-kira, disini gue masih pacarnya gak ya?"

Vano gak sempet nanya tadi, soalnya Arsen keburu pergi, katanya wakilnya udah marah-marah gegara dia tiba-tiba ngilang gitu aja.

padahal lagi enak mojok.

"ah, kebetulan yang pas."

Vano gak gerak sama sekali pas denger ada suara orang lain di belakang dia, gak penting, gitu pikirnya.

selagi gak ngeganggu mah, Vano gak bakalan peduli.

"Vano!"

anaknya ngedecak pelan, terus muter tubuhnya buat natap siswi di depannya sambil ngasih tatapan datar sekaligus nanya.

"jauhin David!"

satu alisnya ke angkat, terus nelisik orang didepannya. "who are you?"

jelas Vano nanya gitu, orang dia aja gak kenal.

"gue?" orang di depan Vano nyodorin tangannya ngajak kenalan, "kenalin, gue Adinda Almeera, calon tunangannya David." ucapnya, mana mukanya minta ditabok lagi kalo kata Vano.

kerutan kecil didahi Vano muncul, tapi gak lama anaknya malah ketawa kecil bikin siswi yang ngaku namanya Dinda tadi natap Vano heran. "kenapa ketawa? gak ada yang lucu."

Vano ngibasin tangannya, "gak ada. lucu aja gitu denger tingkat kehaluan lo."

"gue ngomongin fakta ya, anjing!"

Vano ngangguk males, "iya dah, yang waras ngalah." balasnya. "sana pergi! ngapain masih disini?" usirnya.

"awas aja lo!" abis ngomong gitu anaknya pergi ninggalin Vano yang sekarang lagi geleng kepala.

"ketemu hama terus dah," lelah Vano tuh.

gini amat nasib punya pacar ganteng.

Vano ngehela nafasnya, terus balik lagi ke posisi semula, nyender dipembatas rooftop.

drtt drtt

"siapa dah,"

Vano ngambil hp nya yang ada dikantong celana, disana tertera nama 'rakaasu', si David ternyata.

Never Ending Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang