Part 06

53 17 2
                                    

❗JUST FAN FICTION

- Happy Reading -

×
×
×

Lalisa...

Aku percayakan semuanya padamu.

Kedua mata Lalisa spontan terbuka. Wanita dengan mata bulat itu terbangun dari tidurnya yang terbilang sangat singkat dikarenakan sebuah mimpi yang untuk kesekian kalinya selalu mendatanginya belakangan ini.

Helaan napasnya terdengar berat, keringat dingin bahkan bercucuran membasahi wajahnya; meski suhu di ruangannya dingin. Wanita berumur 27 tahun itu memejamkan matanya sejenak, nampak menutup wajahnya dengan kedua tangan sebelum akhirnya bangun dari posisi tidurnya untuk mandi.

Dan jam ternyata masih menunjukkan pukul 01.30 KST.

Ternyata Lalisa hanya tertidur selama 2 jam.

Dan setelah terbangun seperti ini, Lalisa tidak akan bisa kembali tidur. Karena akan sulit baginya untuk memejamkan mata, terlebih setelah mimpi yang mendatanginya barusan.

Lalisa kembali menarik napasnya.

Wanita itu sebelum benar-benar beranjak ke kamar mandi, Lalisa memilih untuk membuka gorden berwarna abu-abu miliknya, dan memperhatikan pemandangan kota Korea yang nampak cantik saat malam hari karena cahaya lampu yang berpancar di mana-mana.

Lalisa di posisinya termenung sejenak. Masih dengan menatap pemandangan tersebut dari jendela penthouse miliknya.

Percayakan semuanya padaku, Eonni.

×××

"Apakah anda baik-baik saja, nyonya?"

Lalisa menoleh sekilas, menatap sekretaris pribadinya; Wonwoo yang berdiri di sampingnya. Nampak memperhatikannya dengan lamat karena Lalisa yang sedari-tadi melamun di depan kaca rias.

Pria itu saat ini sedang berada di dalam kamar Lalisa, sembari membacakan jadwal untuk wanita itu yang kini tengah di rias oleh pelayan di penthousenya.

"Kenapa bertanya begitu?" Lalisa kembali menatap pantulan wajahnya. Dia terlihat sangat cantik dengan riasan tipis yang terbalut di wajahnya.

"Aku selalu baik-baik saja Wonwoo."

Wonwoo terdiam. Masih menatap Lalisa lamat.

"Anda terlihat lelah, apakah semalam anda tidak tidur?"

Kini gantian Lalisa yang terdiam.

"Bukankah hal yang wajar jika wanita sibuk sepertiku tidak memiliki waktu untuk tidur walau sejenak, Wonwoo?" Lalisa melirik Wonwoo yang mematung dari ekor matanya. Dia tersenyum tipis.

"Tapi tentu saja aku tetap memanfaatkan waktu tidurku dengan baik." Lanjutnya. Wanita itu kemudian menyuruh pelayannya pergi setelah selesai memoles wajahnya.

"Sekarang katakan, selain jadwal pertemuanku dengan Joshua di LLOUD Entertainment pagi ini... Setelah itu aku harus ke mana lagi?"

Everything Is (Not) FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang