Jennie dan Mario memasuki Mansionnya lalu mereka segera membersihkan badan mereka masing-masing sebelum pada akhirnya menemui sang anak.
Setelahnya Jennie yang sudah siap dengan piyamanya langsung berjalan menuju kamar Lisa dan membuka pintu kamar anaknya itu.
"Baby" Tak ada sautan sama sekali bahkan kamar Lisa juga tampak sepi.
"Baby!"
"Baby! jangan bercanda! baby dimana?!" Jennie berteriak memanggil-manggil sang anak tapi semua itu sia-sia hingga pada akhirnya Mario dan para penjaga serta maid menghampirinya.
"Ada apa nyonya?" Tanya maid serta penjaga itu dengan panik.
"Kenapa sayang?" Tanya Mario kebingungan. Jennie memeluk tubuh kekar Mario dan mulai menangis.
"Hiks Rio baby dimana?" Jennie sudah menangis di pelukan Mario.
"Kita cek ke kamar okay?" Ucap Mario.
"Udah hiks aku udah ngecek tapi babynya ngga ada di kamar hiks gimana ini?" Ucap Jennie panik tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu.
"Rio.. hiks kita lupa menjemputnya!" Mario langsung teringat bahwa seharusnya Lisa di jemput olehnya dan sang istri tadi.
Lisa pulang jam 1 siang sedangkan kini waktu sudah memasuki jam 8 malam.
Mario langsung menghubungi para bodyguardnya untuk menyuruh mereka mencari sang anak.
"Kamu tetap disini okay? aku akan ikut mencari baby" Ucap Mario sembari mencoba menenangkan Jennie.
"Hiks aniya aku mau ikut, please aku mau ikut Rio hiks" Jennie semakin menangis histeris hingga Mario yang tak tega pun mau tak mau mengiyakan permintaan sang istri.
Akhirnya mereka berdua pun ikut mencari keberadaan sang anak, tempat pertama yang Mario kunjungi adalah Sekolah Lisa.
"Eh tuan Mario ngapain ke sini malem-malem?" Tanya satpam itu.
"Apakah kau melihat anakku?" Tanya Mario langsung.
"Ahh nona Lisa ya? bukannya tadi sudah di jemput? tadi sih saya emang nemenin nona tapi saya izin ke nona buat ngecek kondisi di dalem Sekolah" Ucap satpam itu.
"Hiks paman, kami sama sekali belum menjemput Lisa hiks" Air mata Jennie kembali mengalir.
"Maaf tuan, nyonya bukannya saya ngga mau nganter nona Lisa tapi nonanya ngga mau katanya nungguin mommy dan daddynya" Jennie semakin menangis, bagaimana bisa ia lupa menjemput anaknya sendiri? batinnya.
"Sebaiknya kita mengecek CCTV dulu tuan, nyonya" Ucap satpam itu dan Mario langsung mengangguk setuju.
"Ayo honey, sstt don't cry honey, nanti aku akan berusaha mencari anak kita sampai ketemu okay? it's okay semuanya akan baik-baik saja" Ucap Mario pada Jennie sebelum pada akhirnya mereka berdua keluar dari mobil lalu mengikuti satpam yang akan membawa mereka mengecek CCTV.
Sesampainya di sana mereka langsung mengecek CCTV di jam anak-anak pulang Sekolah. Bisa mereka lihat di sana Lisa duduk seorang diri di bangku tunggu yang ada di luar area Sekolah.
Awalnya memang baik-baik saja karena ada satpam yang menjaga tapi setelah satpam itu ke dalam kejadian tak terduga terjadi.
BRAK
"Berani-beraninya!!" Ucap Mario setelah memukul meja memukul meja yang ada di sana.
Tubuh Jennie langsung luruh ke lantai begitu saja.
"Hiks siapa mereka?!" Teriak Jennie.
"Tenanglah tuan, nyonya sebaiknya kalian segera melapor pada polisi" Mario mengangguk dan ia langsung menggendong tubuh Jennie ala bridal style untuk kembali pada mobil, Jennie memeluk erat leher Mario.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Pungut
FanfictionJennie yang baru saja pulang dari kantornya tiba-tiba menemukan gadis kecil gelandangan di jalan dan menjadikan gadis itu sebagai putri angkatnya. akan kah Jennie berhasil menjadi mommy yang baik untuk gadis kecil itu? atau akan ada sesuatu yang ter...