Pengakuan dan kegelisahan

443 90 26
                                    

Selamat membaca

"Hai, gimana kabar kamu. Maaf baru sempat dateng kesini"Sapa Zean.

"Emm.. Aku baik-baik aja kak, kakak sendiri gimana, bukannya lagi ada kesibukan syuting Film? "Freya kini kembali bertanya.

“Kabar aku juga baik, syuting juga lancar ko"

Freya hanya membalas dengan anggukan dan dengan  mulut yang berbentuk huruf O.

“Terus kenapa tuh muka, abis berantem"Tanya Freya yang sedari tadi memperhatikan wajah Zean yang terdapat luka.

“a-ah bukan apa-apa ko, eh udah ni ga penting"Zean pun langsung mengubah topiknya ke tujuan awal ia datang kesini.

"Fre, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, sesuatu yang udah lama aku pendam" Zean meraih kedua tangan Freya, ia mengelus-elus telapak tangan Freya dengan ibu jarinya.

"Aku suka sama kamu Fre"

Hening tak ada jawaban dari Freya, Freya masih mencerna maksud perkataan Zean dengan seksama, sampai akhirnya ia sadar maksud tersebut.

"Aku juga suka sama kakak ko. Sebagai teman dan sahabat baik aku"Freya tersenyum manis kearah Zean. Senyuman yang selalu Zean ingin miliki sendiri, tetapi sepertinya tak akan mudah untuk kedepan nya. Freya lebih memilih menolaknya secara halus.

Mendengar jawaban Freya, Zean tertawa terbahak-bahak, Freya sepertinya benar-benar polos dalam percintaan. Entahlah, ia harus senang atau sedih.

"Kamu benar-benar ga berubah sama sekali ya. Jangan pernah berubah ya. Aku pamit dulu"Zean mengacak gemas rambut Freya. Lalu pergi meninggalkan Freya begitu saja, ia akhirnya merasa lega telah berani mengucapkan isi hatinya.

"Ih cepet banget sih kak Zee, aku masih mau ngobrol-ngobrol loh, tadi di sekolah kakak udah cuekin aku. Sekarang seenaknya pergi. Ngeselin"Freya mengentak-hentakan kakinya. Sedangkan Zean melenggang pergi begitu saja sambil menertawakan ucapan Freya yang masih terngiang-ngiang di kepalanya.

"gua di tolak atau emang Eya ga paham maksud ucapan gua"Ucap Zee pada dirinya sendiri.

**************

Entah mengapa setelah Zean menyatakan cinta kepada Freya, Freya tampak gelisah. Freya mengigit bibir bawahnya, entah mengapa pikirannya tak bisa fokus dengan tugas yang sedang ia kerjakan, ia menggebrak meja belajarnya, lalu ia berfikir keras cara untuk menghilangkan kegelisahan yang ada pada dirinya.

Dan akhirnya Freya memutuskan untuk menghubungi Reno memintanya menemani mencari angin malam, mungkin itu bisa membuat Freya melupakan ucapan Zean tersebut.

Tak lama terdengar suara klakson motor di depan rumah Freya, Freya pun bergegas menuju luar dan tak lupa berpamitan kepada Bunda nya.

"Mau kemana sih kak Fre, aku lagi main Valo loh"Reno membantu Freya yang sepertinya kesusahan menggunakan helm yang ia beri.

Setelah terpasang dengan sempurna, Freya pun menaiki motor Vespa matic tersebut. Lalu meminta Reno menjalankan motornya.

"Kemana"Teriak Reno agar dapat terdengar oleh Freya.

"Terserah kamu, aku lagi pusing jangan buat aku mikir lagi"Ucap Freya dengan sedikit memajukan tubuhnya agar dapat terdengar oleh Reno.

SIAPA DI ANTARA KITA? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang