²¹; She was my best friend

11 3 1
                                    

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, comment and follow.

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, comment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📖.

"Wahhh, kamu tinggal disini sendirian." Nebula langsung berseru dengan mata-mata berbinar-binar, ini tidak bisa dibicarakan dengan baik bagaimana tentang apartment mewah dan bagus ini dan BAGAIMANA BISA RAPI SEKALI.

"Bahkan kamarku aja kadang berantakan." Nebula menjatuhkan dirinya di sofa panjang dengan lesu.

Aha, es krim. "Jean, es krimnya mana!" seru nebula.

"Sedikit dulu ya, gue udah pesan makanan soalnya." Jean membukakan plastik bungkus es krim dan memberikannya ke nebula sambil duduk disampingnya.

"Pesan apa?"

"Habisin dulu baru ngomong." Jean mengusap samping bibir nebula yang terdapat bekas es krim.

Wajah nebula langsung memerah bak tomat dan matanya seakan bergulir kesana kemari.

"YAAAAAAAK!"

"Hahaha." Jean tertawa dengan keras karena melihat reaksi dari nebula.

Tinggg (anggap aja suara bel yang di apartment itu)

Jean langsung beranjak bangkit meninggalkan nebula yang masih membeku. Bagaimana tidak terkejut sampai dia terdiam, setelah mengusapnya dengan gaya sensual dia malah menjilatnya dengan mulutnya.

Cowo yang mengerikan. Batinnya.

"Ayo makan dulu." Jean meletakkan pesanan gofood dimeja dan pergi ke arah dapur.

Nebula membuka almamater sekolahnya dan meletakkannya di sofa tersebut. Dia pun mengikuti langkah jean.

"Jean." Panggil nebula kala dia berada disamping jean, mereka berada didepan wastafel sambil mencuci tangan.

Jean memandang sebentar lalu membuka rak lemari yang berada diatas mereka.

"Rei, sama sekali ga kena loh."

Nebula mendongak dan baru sadar, kenapa dia menunduk padahal rak lemari itu sangat diatasnya.

"Ya, namanya reflek." Mengigit bibirnya karena menahan malu.

"Yaudah deh, aku kesana ya." Nebula langsung berjalan dengan cepat, dia benar-benar merasa malu karena kebodohan aneh.

"Lucu." Jean sedari tadi menahan senyumnya karena melihat raut merah dari gadisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How Love It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang