8

720 59 6
                                    

SORRY FOR TYPO AND HAPPY READING GUYS

WARNING 🔞⚠️
**

Bulan sabit begitu indahnya menyambut dua sosok pria yang masih tertidur dibawah selimut tebal dengan saling berpelukan satu sama lain. Suara jam dinding terdengar begitu jelas disetiap detiknya, helaan napas menyapu kening pria berambut brown itu, matanya berkedip pelan menyesesuaikan keadaan sekitar.

Ah.. Seharian tadi dirinya bergelut ganas dengan tuannya hingga tanpa disadari keduanya tertidur dengan penis yang masih menancap dalam di anusnya.

Buluk kuduknya berdiri, sensasi geli melingkari perutnya, penis kecil itu kembali berdiri. Oh tidak!! Dia akan pipis!!

"Mm.." Pelan pelan Haechan menarik bokongnya menjauh dari penis sang tuan, desahan harus dia tahan agar tidak membangunkan pria tampan itu. Hingga saat penis itu akan tercabut, sebuah tangan kekar mencengkram pinggang Haechan dan menarik turun, mengurung kembali penis itu kedalam sangkarnya.

"AH!!NGGHHH!!" Tangan Haechan gemetar hebat merangkul bahu Jeno. Air kencingnya hampir keluar.

"Kau mau kemana?" Ucap Jeno mencium leher Haechan, meninggalkan beberapa bekas merah lagi disana.

"A-aku perlu ke toilet" Jeno menatap sebentar wajah bulat itu, lalu memutar tubuh Haechan membelakanginya tanpa melepas penis yang masih menancap itu.

"UWAAHHH... AHHH!" sensasi putaran penis Jeno membuat lubang Haechan nikmat bukan main, Haechan segera menutup lubang penisnya yang lagi lagi hampir mengeluarkan air kencing.

"Aku akan mengantarmu ke kamar mandi." Jeno menggendong Haechan, mengangkat kaki jenjangnya tinggi-tinggi dan melingkarkannya disekitaran paha Haechan.

Posisi ini membuat lutut Haechan menyentuh dadanya sendiri, tangannya tidak bisa menggapai apapun kecuali tangan kekar yang melingkar di paha bawahnya. Tusukan demi tusukan membuat naruto berteriak menggila seiring Jeno berjalan kearah kamar mandi.

"Ah.. Ah.. Ah.... Nghh.. Tu-turunkan aku.." Haechan tidak bisa memberontak dengan posisi nikmat ini dia hanya bisa melontarkan kata kata.

"Jika aku turunkan sekarang, mungkin kau akan jatuh ke lantai karena kakimu lemas." Jeno membuka pintu kamar mandi, kemudian menurunkan Haechan didepan closet duduk. Menunggingkan badan pria kecil itu sembari terus menggoyang pinggul kekarnya.

"AHH.. AHH AKU MAU PIPISS, BERHENTI DULUU!! BERENTII.. AAAHHH" tangan Haechan berusaha mendorong Jeno menjauh. Bagaimana dia bisa pipis jika lubang pantatnya di goyang begitu cepatnya. Lagi pula, lubangnya mulai terasa perih dan linu.

"Kau bisa kencing tanpa harus aku memberhentikan tusukanku ke lubangmu." Ucapan Jeno begitu vulgar membuat telinga Haechan semakin memerah. Kaki jenjang Haechan di angkat dan diletakkan di sisi kanan kiri pinggir closet tersebut. Jeno semakin menancapkan penisnya semakin dalam.

"OHHH!! TIDAK TIDAKKK AKU MAU PIPISSSSSSS... AAΑΗΗΗΗΗ" air kencingnya keluar begitu banyak mengalir. Tetapi Jeno masih begitu kecanduan dengan lubang Haechan sehingga saat dia tau jika Haechan sudah kencing, dia tetap menyodok lubang itu.

Penis Haechan kembali loyo, dia sudah tidak memiliki energi untuk melawan lagi. Yang bisa dia lakukan hanya terus mendesah dan mendesah, dia tidak bisa memikirkan apapun selain itu. Jari Jeno menyentuh lidah Haechan, bermain sebentar disana lalu menyodok tenggorokan Haechan, membuat Haechan kesusahan untuk bernapas.

"Ahh.. Nghh.. Aku tidak tau bahwa bercinta denganmu begitu nikmat, sampai aku tidak bisa memikirkan apa apa selain dirimu." Ucap Jeno yang tidak dapat dipahami oleh Haechan. Dia begitu bingung dengan ucapan sang tuannya, bukannya dia dibeli untuk melakukan tugasnya ini?

PLEASE DON'T FVCK ME AGAIN « FT : NOMINHYUCK »Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang