12

580 56 8
                                    

WARNING 🔞⚠️
**

Sepasang mata terbuka, menatap langit langit kamar mewah itu, tubuhnya terasa sangat lelah dan kaki, tapi kini yang dia rasakan adalah sebuah tangan hangat yang melingkar di pinggang Haechan dan lehernya. Tangan hangat itu memeluk dirinya erat tapi tidak membuatnya sesak. Mata Haechan menoleh kesamping tempat sang pemilik tangan itu berada. Ah.. Sangat indah, pikir Haechan.

Wajah Jaemin tertidur pulas namun juga seperti waspada, tangan mungil Haechan membelai beberapa helai rambut Jaemin yang menutupi wajah tampan itu, menatap lama sembari tersenyum, sekelebat bayangan adegan kemarin malam muncul dipikiran Haechan, wajah Haechan mendadak berubah menjadi merah dan segera berbalik badan memunggungi Jaemin. Merasa terganggu dengan gerakan Haechan, Jaemin mempererat pelukannya seperti memeluk guling kesayangannya. Wajah Haechan semakin menjadi merah layaknya udang rebus, jantungnya berdebar sangat kencang bahkan terasa akan lompat dari tempatnya.

"J-Jaemin-shi..." Haechan tidak nyaman dengan posisi saat ini. Dan memilih membangunkan jaemin yang masih tertidur pulas.

"Jaemin-shi."sekali lagi Haechan memanggil dengan suara yang agak keras.

"Hn" Jaemin hanya bergumam tanpa membuka matanya.

"Hari sudah siang, apa kita tidak pulang?"

"Sebentar lagi, aku masih ingin istirahat." ucap Jaemin kemudian tidur kembali meninggalkan Haechan dengan posisi tidur yang terkunci.

"Jaemin-shi!!! Ughh!! Sesakkkkk" Haechan tidak sanggup menahan rasa pengap dan sesak karena posisinya ini. Haechan membelakangi Jaemin dan berusaha untuk lepas dari pelukan maut.

°

"AH!!!" sebuah tusukan menembus lubang panas milik Haechan. Nyeri menjalar di sekitar lubang itu.

"Haechan, aku masih ingin melakukannya." Seketika mata Haechan terbelalak tidak percaya. Apakah nafsu dari kedua Tuannya ini memang besar atau karena dia tidak terbiasa melakukan hal ini?

"Ja-jangan!! AAHH.. MMPPFFHHH" desahan kembali menggema dikamar itu. Jaemin segera membalikkan badan Haechan, kini Jaemin berada diatas Haechan sedangkan Haechan berada dibawah Jaemin sembari merenggangkan pahanya lebar.

"Wajahmu membuatku susah untuk mengontrol diri." Jaemin mencium bibir Haechan hingga membuatnya kesusahan bernapas, cakaran kembali berbekas dipunggung Jaemin.

"Angh!!! Mpphh! J-Jaemin-shi tu-tungguu!! laahhh!!"

"PLAK!! PLAK!!PLAKKK!!" suara antar daging bertabrakan membuat Jaemin semakin gencar menggoyang pinggulnya. Suara kasur yang berdecit keras menunjukkan betapa bersemangatnya itachi bercinta dengan Haechan. Lubangnya terasa sangat panas dan perih, sepertinya lubang kenikmatan Haechan mulai lecet.

"J-Jaemin!!!!!!!!" Sperma Haechan bermuncratan kemana mana hingga mengenai wajahnya sendiri, badannya mulai melemas dia sudah tidak sanggup lagi untuk mendesah.

"Haechan, kau sangat sexy.." Jaemin mencengkram pinggang Haechan sembari mengehentak hentakkan pinggulnya, punggung Haechan bak busur yang siap untuk memanah. Kaki Jaemin terlalu panjang sehingga ketika lututnya bertumpu pada kasur dan mengehentak-hentakkan penisnya dilubang Haechan, maka badan Haechan akan terangkat tinggi hingga melengkung.

"Jaemin-shi, aku mau jatuhhhh... Berhenti duluu!!!" Haechan berusaha menggapai apapun yang ada disebelahnya agar badannya tidak terlalu terangkat tinggi.

"MPPHH!!! AHHHH!!!" Haechan kembali mengeluarkan spermanya yang kini mulai cair dan tidak lagi mengental. Haechan akui, bukan hanya badannya yang tinggi serta kakinya yang jenjang. Tapi ini juga berlaku pada penis Jaemin yang panjangnya mungkin sebelas duabelas dengan Jeno. Dia seperti bercinta dengan para monster raksasa.

PLEASE DON'T FVCK ME AGAIN « FT : NOMINHYUCK »Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang