**Haechan memulai paginya dengan Morning sick, beberapa kali dia mencoba memuntahkan isi perutnya tetapi yang keluar hanya air. Wajah Haechan terlihat pucat pasi akibat kelelahan, semalaman dia tidak bisa tidur karena bolak balik keluar masuk kamar mandi.
"Tuan?" suara Mark diujung daun pintu membuat Haechan menoleh. Ditangan Mark ada segelas susu yang memang disiapkan setiap hari untuk pertumbuhan Haechan, tapi kali ini susu yang disiapkan berbeda dari biasanya. Ya.. Susu untuk orang hamil. Pria hamil sangatlah lumrah saat ini, banyak sekali pria diluar sana menikah dengan sesamanya dan memiliki anak. Tapi bagi Haechan ini hal yang tabu karena budak tidak diperbolehkan hamil.
"Minumlah dulu.." Mark memberikan susu tersebut dan langsung diteguk habis oleh Haechan, perutnya perih karena makanan semalam terbuang sia sia. Setelah selesai meminum susu Haechan segera membersihkan diri dan keluar menuju kamar tidur. Badannya begitu lemas.
"Mark-shi, aku ingin makan BBQ di pinggir jalan." ucap Haechan sembari menatap Mark yang tengah menyiapkan beberapa vitamin untuk diminum Haechan.
"Tapi, makanan disana tidak sehat.. Kenapa tidak makan dirumah saja? Aku akan memanggil koki kelas atas."
"Tidak, aku tidak mauuu" Rengek Haechan, hal ini sangatlah wajar jika seseorang hamil dia pasti akan menginginkan ini itu.
"Baiklah..tapi aku ada berita penting untukmu." Mark duduk dipinggir kasur Haechan menatapnya iba.
"Tuan Renjun, telah kembali." mata Haechan terbelalak. Mendadak jantungnya seakan di remas paksa hingga membuatnya sesak napas.
"O-oh.. Benarkah? Sebaiknya aku cepat turun dan menyambutnya." Seakan tidak berdampak apa-apa padanya, Haechan tetap tersenyum dan bergegas turun kelantai dasar. Tangan dan kakinya begitu gemetar. Dia seakan takut sesuatu. Kaki kecilnya melangkah menuruni anak tangga berlapis karpet warna emas, menelusuri setiap sudut ruangan tapi dia tidak menemukan sosok Renjun. Haechan kemudia berjalan kearah dapur, dan pemandangan yang membuatnya hampir ingin menangis terpampang didepannya.
Jeno duduk dimeja makan bersama dengan Renjun dan Jaemin, mereka berdua memegang kedua tangan Renjun seakan memohon sesuatu. Sampai mata Renjun melihat sosok Haechan yang tengah berdiri diruang makan tersebut.
"Haechan!!!!" dengan cepat Renjun menghamburkan pelukan ke arah Haechan. Renjun sudah menganggap Haechan sebagai adiknya sendiri, sehingga membuat Haechan semakin merasa bersalah. Karena Haechan diam saja akhirnya Renjun menyadari sesuatu yang aneh.
"Chan? Kau baik-baik saja?" Renjun menatap mata Haechan yang berkaca kaca, tapi arah pandangan Haechan tidak tertuju pada Renjun melainkan Kedua Putra Jung tersebut. Mereka seakan menyuruhnya untuk tutup mulut atas hal yang telah terjadi. Yah.. Budak harus mematuhi segala perintah tuannya, dengan segera Haechan memberikan pelukan hangat pada Renjun seakan dia sangat senang Renjun telah kembali.
"Renjun-shi!! Aku sangat merindukanmu!!" tangisan Haechan seketika pecah ketika Renjun membelai lembut rambutnya. Renjun yang menyangka bahwa Haechan benar-benar telah menganggapnya seorang kakak sangat senang dan mencoba menenangkan Haechan.
°
°
°
Setelah tenang, Renjun membawa Haechan jalan-jalan di kota metropolitan yang megah. Membelikan barang bermerk untuk Haechan, tapi dia selalu menolak. Sepanjang jalan Haechan seakan selalu merendahkan dirinya, seperti berjalan di belakang Renjun, membawa tas belanja Renjun, dan hal lainnya yang membuat Renjun merasa geram.
"Chann, ceritakan padaku apa yang telah terjadi selama aku tidak ada disini?" Renjun menyeduh kopi Americano dengan anggun. Haechan tidak kunjung menjawab pertanyaannya membuat Renjun lebih gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE DON'T FVCK ME AGAIN « FT : NOMINHYUCK »
FanfictionREMAKE STORY FROM PLEASE DON'T FUCK ME AGAIN BY @ReixAki WARN BXB AREA🔞⚠️❗ • Jeno x Haechan • Jaemin x Haechan • Jeno x Renjun • Jaemin x Renjun