Aku, Kamu, Dan Dia

1.3K 107 4
                                    

PART 1

"Well, Selamat datang, Gin." Suara seseorang memecah keheningan dalam rumahku. Aku melihat sosok orang yang tengah duduk di sofa dalam gelapnya rumah tanpa cahaya.

-----------------

"Si-siapa kau?." Tanyaku penuh harap karena tidak ada yang bisa membuka rumah kami, maksudku tempatku dan Rey tanpa menggunakan kunci.

"Gin, mundurlah." Rey berdiri dihadapanku untuk melindungiku.

Orang yang dalam ruangan itu berdiri dan berjalan kearah cahaya yang sedikit minim dari luar.

"Vesell?." Tanyaku memastikan, jika orang yang ada dalam ruangan itu adalah Vesell orang yang kutemui beberapa jam yang lalu.

"Kau lagi, kenapa kau ada disini?." Rey masih menatap Luka Vesell dengan dingin.

"Panggil aku, Luka... Gin." Luka berjalan kearah skalar lampu dan menghidupkannya. Sekarang Luka mengenakan baju biasa.

"Sepertinya.. Kau salah masuk ruangan." Rey menatap Luka yang duduk manis di sebuah sofa setelah dia menghidupkan lampu penerangan.

"Tidak. Aku memang ditempatkan disini." Luka hanya membalas dingin.

'Sebenarnya apa mau dia sih' batin Rey dan berjalan masuk dalam kamarnya tepat disamping kamarku.

"Woi, kamar disini hanya dua dan juga aku tidak ingin berbagi dengan orang sepertimu." Rey melempar barang-barang Luka keluar dari kamarnya.

Luka menatap sinis Rey. "Jika kau tidak mau aku sekamar dengan mu, maka..." Luka mendekati Gin dan menarik dagu Gin untuk mendekat kearahnya. "... Aku akan sekamar dengan Gin. Tidak apa-apa khan?" tanya Luka dan menghadap kearah Rey.

Aku sedikit gugup karena wajah Luka sangat dekat denganku. Pandangan yang mengintimidasidan juga dilihat dari dekat wajah Luka benar-benar keren, pantas saja dia langsung jadi idola, yah... walaupun kata Kerey dia benar-benar dingin

"Hentikan, jangan sentuh Gin, dan jauhi dia." Teriak Rey. Dari awal Rey memang sudah merasa aneh dengan orang yang bernama Luka Vesell dan juga auranya itu.

Luka melepas tangannya dari dagu Gin dan menatap tajam kearah Rey. "Tenang saja, aku tidak akan melakukan apa-apa pada Gin, lagian aku sudah mengenal Gin jauh sebelum kau tahu." Luka menyerigai dan melihat Rey dengan tatapan yang sangat menghujam.

"Kau...!" geram Rey. "Paxy!. Dengan dewi tanaman yang agung, datanglah dan penuhi panggilanku, berikan kekuatanmu untukku, penuhi janji dan munculah kehadapanku, Dereyva." Rey men-summon Dereyva.
"Dasar lemah." Mata luka berubah dengan warna merah terang.

'Dia sudah kuduga.' Batin Rey melihat perubahan pada mata Luka

"Dereyva, serang!!" Dereyva menyerang Luka yang masih tidak bergeming dan tetap diam ditempatnya.

Dereyva mengarahkan kekuatannya kepada Luka. Sebelum sempat serangan Dereyva mengenai Luka, Dereyva tiba-tiba terbakar.

"Protect, Cure, kembalilah Dereyva." Perintah Rey dan langsung dilakukan oleh Dereyva yaitu melindungi dirinya sendiri dari api dan setelah itu mengobati lukanya. "Dereyva!, tangkap dia." Perintah Rey.

Dereyva mengarahkan tangannya kedepan dan dari tanah munculah akar-akar yang melilit tubuh Luka. Akar-akar itu berduri dan membuat Luka mengalami sedikit goresan ditubuhnya yang putih.

"Hentikan kalian berdua.!!" Teriak Gin memcoba untuk melerai.

"Firex!, Hancurkan!." Luka merapalkan mantranya dan seketika itu juga akar-akar yang melilit tubuhnya terbakar dengan hebat. Api yang dikeluarkan sangat panas sehingga beberapa perabotan dalam rumah meleleh. Termasuk Sofa.

Devil In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang