Ikuti Cahaya

1K 88 20
                                    

Gin mengikuti kemana leontin merah pemberian Luka masuk kedalam hutan. Sangat dalam sehingga ketika Gin membalikkan badannya dia tidak lagi dapat melihat rumah yang didiaminya.

Gin's POV

Aku tidak tahu cahaya merah ini akan membawaku kemana. Semakin lama aku berjalan masuk kedalam hutan semakin tinggi pohon-pohon yang kutemukan, begitu juga dengan tanah yang berlumut dan semua jalan yang kupijaki terdapat rumput yang asri dan hijau.

Aku terus saja berjalan dengan tempo yang tidak beraturan, terkadang aku berlari dan berjalan cepat. Tapi tidak sedikit kakiku lecet karena aku terpeleset dan terjatuh. Penutup mata yang dibuatkan oleh Luka membuatku tidak bisa melihat dengan jelas karena mata kananku yang berbeda warna dengan mata kiriku. Aku tidak tahu kenapa aku mengikuti ruby itu, padahal aku bisa membiarkan dia terbang begitu saja bukan. Tapi keiinginanku untuk mengetahui apa yang terjadi kepada leontin itu membuatku bergerak sendiri untuk mengikutinya.

Aku sudah tidak bisa lagi melihat kedepan, karena hari sudah semakin gelap dan sangat sulit untuk melangkah dalam hutan yang rimbun dan tidak ada penerangan. Leontin ruby itu masih senantiasa menungguku. Dari kegelapannya hutan yang bisa kulihat hanya ruby itu yang meliuk-liuk seakan-akan menyuruhku untuk cepat mengejarnya, namun apa dayaku aku tidak bisa melihat dengan baik ditengah kegelapan ini.

Aku meringsuk duduk dan mendekap tubuhku yang kelelahan dan tersesat di tengah-tengah hutan yang rimbun. Aku menengadahkan mataku ke langit namun yang bisa kulihat hanya pohon-pohon tinggi menjulang yang menutupi penglihatanku. Aku melepas penutup mata kananku dan menyimpannya mungkin dengan dua buah mata bisa membuatku melihat. Aku mengedarkan pandanganku kesekitarku, masih gelap.

Perlahan-lahan aku bisa melihat kesekelilingku. Aku tidak tahu apa yang terjadi namun sekarang aku bisa melihat digelapnya hutan ini. Aku melihat kunang-kunang yang berwana kehijauan, rumput-rumput yang semula tidak menarik bersinar lemah menampakkan keindahannya. Hutan yang menakutkan dalam sekejap berubah menjadi lebih bewarna. Kejadian ini mengingatkanku tentang festival neon dimana semua lampu-lampu yang indah nan menyejukkan hati membuat semua orang tenang.

Leontin ruby mendekat kearahku dan mengelilingiku seakan-akan menyuruhku untuk mengikutinya. Sepanjang perjalanan aku melihat betapa indahnya hutan ini, sungai yang biasanya bewarna bening memancarkan warna birunya, dandelion yang berterbangan memancarkan warna putih cantik kemudian angin yang melambai-lambai menyejukkan. Banyak hal yang ingin kukatakan sampai-sampai aku tidak tahu bagaimana caraku menjabarkannya. Duniaku sekarang sangat penuh warna dan juga indah.

"Zing! Zing" aku mengarahkan pandanganku kearah batu ruby itu dan mendapati aku sudah berada di ujung hutan ini. Aku bisa melihat jurang yang sangat dalam sekarang. Ya aku berdiri diatas jurang.

Hal yang tak pernah kusangka ternyata terjadi malam ini. aku bisa melihat pelindung YarZe. Pelindung yang hampir sama dengan milikku. Namun bedanya adalah pelindung YarZe bewarna keperakan sedangkan aku memiliki dua warna yaitu hijau dan biru.

"Zing Zing" ruby itu berusaha untuk menembus pelindung YarZe, namun dia tidak bisa menembusnya dan terpelanting cukup keras ketanah.

"Apa kau ingin pergi dari sini?" tanyaku kebatu ruby dan menangkupnya ditelapak tanganku.

"Zing! Zing" dia terbang lagi dan terus memaksa untuk keluar dari pelindung YarZe. Dia mengarah kearahku dan menyentuh jari-jariku dan mengangkatnya terbang sehingga tanganku terangkat kedepan.

"Kau ingin aku mencobanya?" tanyaku

"Zing Zing!"

Aku tersenyum, mungkin ini tidak akan berhasil tapi apa salahnya jika mencoba. Aku mengarahkan tanganku menyentuh pelindung YarZe.

Devil In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang