Bala Tentara

445 36 1
                                    


Kota yang tenang, orang-orang yang ramah yang saling bertegur sapa, anak-anak yang bermain dengan lincah dan gembiranya. Bahkan semua dedahanan yang rimbun pun tahu bahwa kota ini adalah kota yang paling diinginkan dan didambakan semua orang. Tidak ada namanya kekuatan diatas segalanya tidak ada yang namanya kekuasaan yang sombong yang memimpin dirimu. Yang ada hanyalah kedamaian dan ketentraman sebagai pelengkap, yang ada adalah senyuman dan kecerian sejati, namun perlahan-lahan pohon yang awalnya memberikan dedaunan yang bewarna hijau, lambat laun hanya bisa memberikan sedikit nutrisi kepada dedaunan yang perlahan berubah warna menjadi layu dan akhirnya gugur. Seperti itulah kota YarZe, siapa yang tahu jernihnya air ternyata memiliki pemangsa yang lebih ganas daripada air yang keruh bukan?

"Kerahkan semua level 5 menuju pulau terbang! Sebentar lagi gerhana matahari akan muncul jadi bergegaslah!" Devisi penyerangan no.3 berteriak memberikan perintah kepada manusia biasa yang sedang menarik-narik rantai. Mereka yang menarik rantai ini adalah orang yang tidak memiliki kekuatan inti dan mendapatkan peringkat level 4

"Hola! Kio~" seorang lelaki berperawakan brewok alias memiliki jambang menegur Devisi penyerangan no.3 dengan menabok pantat kenyal milik wanita yang dipanggilnya sebagai Kio. Devisi penyerangan no.2

Devisi penyerangan no.3 melirik dengan tatapan tidak suka kepada lelaki brewok disampingnya yang memamerkan giginya yang tidak bisa dibilang putih. Menatap sinis, "Berhentilah bertingkah konyol brengsek!" Kio menggerakkan badannya diikuti dengan dadanya yang bergerak naik turun seiringan dengan dia berjalan menjauh.

"Uuuwa, besar dan bergoyang." Sindir lelaki itu mengikuti Kio.

"Suya! Berhenti mengikutiku atau kau ingin aku menghancurkan wajah mesummu itu?" Kio menatap Suya dengan matanya yang bewarna ungu gelap dengan tubuh yang menguarkan aliran listrik yang juga bewarna ungu disekitar tubuhnya.

"Siapa suruh menggunakan baju yang ketat seperti itu dan juga dadamu itu terlalu waw, untukm—"

'Braaaaak!'

Satu pukulan tepat mengenai perut Suya dan membuat Suya menahan perutnya yang dipukul oleh Kio.

"Awww!, Kio kau itu wanita seharusnya kau itu seperti wanita beneran." Keluh Suya.

"Suya, Kio kalian berdua seperti kakek-kakek dan nenek-nenek yang selalu akur. Aku salut," seorang lelaki yang bertubuh lebih pendek dari Suya datang sambil membersihkan kuku-kukunya yang cantik dan juga dia selalu memasang wajah flat alias datar tanpa ekspresi. Berambut kuning dan juga memiliki tato XXX dibawah mata kirinya. "Devisi penyerangan no.5 telah datang, mana pelukan hangat kalian, Suya, Kio." Lelaki itu merentangkan tangannya.

"Uhm~ selamat datang Voriks." Dengan tingkah genit Suya berlari kecil kearah Voriks dan memeluk dada bidang milik Voriks ala banci.

Dengan bergidik ngeri, "Ehm, aku menarik kembali kata-kataku, AKU TIDAK HOMO!" histeris Voriks sambil menangis dibalik wajah datarnya

"Apakah itu manusia? Atau monster ya?" suara wanita yang sedikit imut dan juga memiliki pakaian yang serba merah, rambut panjang hitam dan legam disertai dengan matanya yang juga bewarna hitam sekelam malam. Devisi Penyerangan no.1

"Ah~ Lulu Hostroph, mereka itu manusia yang gagal dalam penyisihan Oopheliumm dan juga orang-orang yang hilang, kemudian manusia yang dijadikan tikus percobaan oleh pamanmu darling~," Suya menjawab pertanyaan wanita yang dipanggil Lulu dengan gaya ala pangeran.

"Eh, kenapa Lulu nggak pernah tahu soal ini." Rengek Lulu dan menghentakkan kakinya.

"Itu karena kau masih bocah Lulu, umur kami ini sudah 23 keatas lebih sedangkan kau," menunjuk hidung Lulu, "-masih ingusan." Ucap Voriks dengan tanpang datar tanpa ekspresi.

Devil In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang