Penyisihan Dimulai

1.2K 118 8
                                    

Cahaya matahari yang menyilaukan masuk kedalam sebuah kamar yang err... lumayan berantakan. Bagaimana tidak, disana-sini ada abu api dan juga duri-duri yang separuh terbakar. Kemudian dua orang lelaki yang tengah tertidur terlelap tanpa menggunakan baju. Walaupun mereka menggunakan celana.

"KYYAAAAAAA!" Gin berteriak sekencang-kencangnya.

Sontak kedua lelaki tampan yang awalnya malas-malasan untuk bangun menjadi terbangun karena teriakan Gin yang lumayan kencang.

"Ada apa Gin.?" Tanya Rey dan mengucek matanya perlahan kemudian langsung merangkul tubuh Gin menyamankan posisinya dilekuk leher Gin.

"Kau berisik!" ucap Luka dingin.


Wajah Gin memerah dipeluk oleh Rey. Sedangkan Luka, dia kembali memposisikan dirinya untuk tidur dan memeluk pinggang Gin yang setengah terduduk.

"Kalian.... KELUAR DARI KAMARKU...!!!" teriak Gin dengan wajah memerah mengusir kedua lelaki tampan yang bergelung manja ditubuhnya.

'DUUAHHG GEDEBRUG TENG..'


-------


"Aduh... sakit tahu Gin." Rey mengusap kepalanya yang terasa panas.

"Kau benar-benar kuat dan juga menyebalkan Gin." Kata Luka dengan nada datar dan dingin. Luka hanya menyembunyikan rasa sakit yang juga berada di kepalanya, tentu saja untuk menjaga kesan keren dan stay calm miliknya

"Tenagamu saat kau memukul kami, benar-benar adil." Rey tertawa dengan gaya khasnya, yang hanya ditujukan Rey kepada Gin seorang. Sedangkan Luka hanya menatap Gin lembut.

Rey, Gin dan Luka sedang berjalan dikoridor untuk masuk ke kelas O-4. 'Teng teng teng' lonceng berbunyi tiga kali. Mendadak koridor yang awalnya cerah berubah warna menjadi warna gelap, dan munculah beberapa monster mengerikan didepan mereka.

"Gin, berhenti," Ucap Rey dan berhenti didepan Gin.

Luka hanya terdiam. "Rey jangan mengaktifkan kekuatan inti." Bisik Luka, dan tentu saja Rey mengikutinya.

'padahal waktu dikelas kau mengaktifkannya.' Batin Rey.

Gin menatap monster itu, monster itu seperti lebah dan ukurannya sangat besar kira-kira ukuran 1 meter.

"Paxy!, dengan dewi tanaman yang Agung, datanglah dan penuhi panggilanku, berikan kekuatanmu untukku, penuhi janji dan munculah kehadapanku. Dereyva." Rey membacakan mantranya dan keluarlah Dewi Agung Dereyva sang dewi tumbuhan.

'Bezzzzz' ketiga monster serangga itu maju dengan sangat cepatnya menghadang kearah mereka bertiga.

"Dereyva, lindungi.!!" Perintah Rey. Dereyva mengeluarkan tameng berupa pohon berduri yang sangat lebat untuk melindungi tuannya dan juga yang lainnya.

Kekuatan Monster itu sangat kuat, salah satu moster itu berhasil membolongi tameng Rey. Dua monster yang lainnya juga melakukan hal yang sama sehingga tameng Rey pecah tak beraturan.

"Firex!." Rapal Luka. Setelah tameng Rey hancur, Luka membaca mantranya dan tubuh Luka diselimuti Api. "Firex! Hancurkan yang ada dihadapanku!" ucap Luka. Serangan bertubi-tubi pun dilancarkan oleh Luka. Salah satu dari ketiga monster terjatuh ketanah dan sayapnya terbakar.

"Tinggal dua lagi." ucap Rey. "Hancurkan! Dereyva." Perintah Rey. Dereyva mengeluarkan pedangnya dan menebas monster itu. Salah satu dari monster itu terlempar dan tinggal satu lagi dia masih melayang-layang.


Tanpa disangka-sangka, monster yang telah dikalahkan tadi bangkit, dan tubuhnya semakin besar dan semakin besar. Sekarang ukuran monster itu bertambah besar.

Devil In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang