Penyelamatan Pilu

579 53 12
                                    

'BRAKKKK!'

Sebuah dobrakan keras yang dilancarkan oleh Kerey membuat pintu yang berlumut itu lepas dari engselnya.

"Rey! Bangun. Hey Rey ayo bangun!" Kerey mengguncang-guncang tubuh Rey yang seperti orang mati.

"Nggh!" Rey membuka matanya perlahan dan mengerjap-ngerjapkan matanya, karena matanya terasa kabur."Gin??"

"Iya! Ini masalah Gin, semua klan diperintahkan untuk mencari Gin yang kabur!" teriak Kerey.

Rey bangun dan memposisikan dirinya untuk duduk, "Apa maksudmu Kerey? Aku tidak mengerti. Gin akan aman bersamaku dan juga Luka. Ya kan Luka?" Rey melirik kesampingnya. "Heh? Loh? Luka?" Kata Rey linglung.

'DUAAAGHH!'

Kerey yang sedari tadi geram melihat Rey yang seperti orang mabuk memutuskan untuk memukul Rey dengan sekuat tenaganya.

"Awww! Sakit tahu!" teriak Rey dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "hilangkan semua yang mengganggu dan bersihkan aura yang menyelubungiku." Akhirnya Rey mengucapkan mantra yang membuat beberapa tumbuhan yang ada disana layu dan kemudian gugur.

"Rey apa kau masih mabuk? Aku akan senang hati memukul wajah tampan mu itu loh." Kerey tersenyum menyeramkan.

"Tidak terimakasih." Rey bangkit dan melihat tumbuhan bewarna ungu yang mulai layu dan kemudian gugur. "Bunga ini adalah bunga penghilang kesadaran dan juga bunga yang menyerap energi dari makhluk hidup yang ada didekatnya, bunga Pesanda, membuat orangnya seperti tidak merasakan apa-apa, Kerey kau jangan meng—", Rey menoleh dan mendapati Kerey menggunakan masker diwajahnya.

"Apa??" bingung Kerey. "Okeh, sudah berbasa-basinya. Aku mempunyai informasi yang lebih penting."

"Informasi apa? Dan dimana Gin?" tanya Rey melihat keseluruhan ruangan.

"Itulah bagian dari informasinya, beberapa jam yang lalu semua orang yang ada di Oopheliumm mendadak kehilangan kesadaran dan pingsan. Hal yang sama yang terjadi denganmu."

"Lalu kenapa kau tidak pingsan?"

"Itu karena Dorago keluar dengan sendirinya, dan setelah itu dia menginjakku. Dasar kadal kampret." Geram Kerey.

Rey berlari keluar dan melihat banyak bunga bewarna ungu yang merupakan Bunga persanda yang hidup disepanjang mata memandang.

"Cih petinggi YarZe itu," geram Rey dan menggepalkan tangannya kuat, "Pasti Luka yang menculik Gin dan akan menyegel Gin."

'WOSSSSSH!'

Dorago yang sedari tadi mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Kerey dan Rey ikut bergabung dalam percakapan mereka dengan merubah wujudnya menjadi seekor naga, "Aku tidak terlalu tahu apa yang terjadi, hanya saja aku merasakan energi Gin yang sangat jauh dari tempat kita." Jelas Dorago memandang kelangit luas.

"Apa maksudmu Kadal Kampret!!" teriak Kerey masih kesal karena Dorago menginjaknya dengan kakinya yang besar.

"Dia ada dipulau terbang!"

"Jangan katakan dia dibawa kepulau itu Dorago! tidak ada jalan yang bisa menempuh ke pulau terbang. Jika kau punya sayap itu lain lagi ceritanya." Jelas Kerey.

"Jika dengan sayap pun juga percuma." Tambah Rey dan terlihat seperti memikirkan sesuatu. "Kita tidak akan berhasil keluar ataupun masuk kedalam YarZe karena dust itu akan menghalangi kita."

"Benar juga, pelindung terkuat kota YarZe yang tidak ada satupun yang bisa masuk dan keluar dari Kota Yarze seenak jidatnya." Kerey duduk bersila dan mencoba memikirkan sesuatu.

Devil In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang