Serangan

1.4K 135 5
                                    

Aku melangkahkan kakiku untuk masuk menuju gerbang Oopheliumm. Setelah ini, kehidupanku akan berubah, mungkin menjadi lebih baik atau mungkin bisa menjadi lebih buruk.

"Selamat datang para murid baru. Saya adalah Arjuna Vans, Pemimpin tertinggi dari Oopheliumm. Hari ini saya sebenarnya sangat banyak pekerjaan yang harus saya lakukan. Tapi, saya ingin melihat wajah-wajah baru yang akan masuk kekelas saya nantinya." Suara dari seorang pria yang berparas tampan yang berdiri disebuah panggung kecil. Dia menggunakan armor dan juga sebuah pedang, dia memiliki rambut keemasan dengan mata yang bewarna biru kelam. "Dan setelah acara penyambutan ini, kalian akan diajarkan banyak hal. Jadi siapkan diri kalian agar kalian tidak mati dalam pertempuran. Dan sekali lagi, selamat datang di Oopheliumm." tambah Vans turun dari panggung.

Suara orang-orang yang di lingkungan sekolah seolah-olah menjadi nyanyian perang bagiku. Mereka yang memiliki kekuatan, sedangkan aku. "Ini akan menjadi sulit." lirihku.

"Gin... kau pasti bisa, aku tahu bakatmu suatu saat pasti akan tumbuh. Dan sampai saat itu tiba..." Rey memberikan jeda pada katanya dan menghirup nafas dalam-dalam. "... biarkan aku melindungimu Gin." Rey bersemu merah.

Aku membulatkan mataku, aku bahagia. "Rey, aku akan berusaha." aku melihat Rey dalam, sehingga Rey tersenyum tulus kepadaku. Lagi-lagi aku tertegun.

"Berikan senyum anehmu itu pada pacarmu, Rey." kataku dan melangkah lebih dahulu didepan Rey. karena jantungku sudah mulai berdetak kencang sekali.

Banyak murid baru di Oophelium, ada yang membawa perlengkapan perang, pedang, armor, dan lain sebagainya. Mereka memiliki kekuatan yang berbeda dengan membawa nama baik clan mereka. Kami mengantri sangat panjang untuk menemukan kelas kami disebuah papan nama magic. Akhirnya aku dan Rey sampai disebuah papan nama. Hal unik yang baru kutemui adalah dipapan nama ini tulisannya bergerak-gerak dan berwarna sesuai dengan kekuatan pemiliknya. cara kerjanya adalah dengan meletakkan tangan kita disebuah Box Name kemudian dengan sendirinya papan nama itu akan memberitahukan kekuatan kita dan kelas yang akan kita tempati nantinya.

Rey mendekat ke box. "Yosh... aku duluan, Gin." kata Rey dan memasukkan tangan kanannya. Kemudian papan nama tersebut membuat nama Rey dengan warna Hijau terang, dengan kelas O-4. ini berarti Rey mendapatkan kelas Ophel-4.

aku melangkah maju, dan meletakkan tanganku ditempat yang sama saat Rey meletakkan tangannya. aku tetap menunggu, milikku lebih lama dari pada milik Rey. Kemudian dari papan nama muncul namaku Gin Sonata, yang anehnya adalah warna tulisanku yang bercampur-campur. awalnya, biru kemudian hijau kemudian putih dan berubah lagi menjadi warna hitam begitu seterusnya. Semua orang disana melihat kearahku dengan tatapan mereka yang berbeda-beda, ada yang kagum juga ada yang menganggap aku aneh.

"Wah, Gin. Kita mendapatkan kelas yang sama." Kata Rey sepertinya tahu apa yang sekarang kurasakan. "Ayo kita pergi Gin." Rey langsung mengambil tangan kananku dan menarik ku pergi.

"Aku tidak menyangka, ternyata masih ada orang seperti dia." Vans melihat Rey yang menarik Gin.

"Tuan Vans, apa yang harus kita lakukan setelah ini, Tuan?. Apa kita akan tetap membiarkannya disekolah ini.?" tanya pria berambut coklat dengan pakaiannya yang serba hitam.

"Biarkan saja, kita lihat saja nanti. Ayo pergi Brefs." Vans melangkahkan kakinya meninggalkan para murid baru yang mengambil jatah kelasnya.

-----

aku tiba dirumah baruku, yang letaknya lumayan jauh dari Oopheliumm. Oopheliumm menyediakan rumah bagi para tentara kerajaan YarZe. Aku melihat tempat tinggalku sendiri berada diatas bukit, dan sama halnya dengan tentara YarZe lainnya, yang juga mendapatkan tempat peristirahatan mereka. Tidak berselang lama, aku melihat kelangit dan baruku sadari aku melihat daratan yang mengapung. Daratan yang mempunyai hutan lebat. Sebelumnya dikediamanku, aku tidak pernah melihat daratan yang mengapung indah seperti itu. Daratan itu bertingkat-tingkat dan mengapung dengan santainya diudara.

Devil In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang