The Big Project

113 13 6
                                    

Hari itu toko terasa lengang, bunga-bunga tertata rapi di rak dan udara dipenuhi aroma segar mawar serta anggrek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu toko terasa lengang, bunga-bunga tertata rapi di rak dan udara dipenuhi aroma segar mawar serta anggrek.

Meli sedang sibuk merapikan bunga krisan ketika tiba-tiba ponselnya bergetar di meja kasir. Melihat nomor yang tak dikenal, Meli mengangkat alis, tapi akhirnya menjawab panggilan itu.

Di seberang telepon, terdengar suara perempuan yang ramah, "Selamat siang, benar ini dengan Mbak Meli dari Toko Bunga Kamelia, ya?"

"Ya, saya sendiri" jawab Meli.

"Oh, perkenalkan saya Rani dari Dinas Sosial. Saya dapat nomor Mbak Meli dari rekanan saya di acara launching buku kemarin. Kebetulan dua minggu lagi kami akan ada acara peresmian, jadi butuh bantuan Mbak Meli untuk penyediaan rangkaian bunga dekorasinya."

Meli yang awalnya santai mendadak tegang, jantungnya berdebar. "Oh, boleh-boleh, Ibu Rani. Kira-kira detail kebutuhannya apa saja?"

"Jadi, kami butuh sekitar lima puluh rangkaian bunga untuk dekorasi utama dan meja. Kami butuhnya rangkaian yang elegan tapi nggak terlalu formal, sesuai tema acara," lanjut Rani. "Kemarin saya lihat dekorasi bunga yang Mbak Meli buat itu bagus, jadi saya ngerasa cocok kalau acara besok Mbak yang tanganin."

Meli hampir tidak bisa menahan senyum lebarnya. "Wah, suatu kehormatan buat saya, Bu. Terima kasih banyak. Saya pastikan pesanan ibu akan dikerjakan sebaik mungkin."

Percakapan mereka berlanjut. Meli dan calon pelanggannya sepakat untuk mengirim detail pesanan melalu email. Setelah telepon itu ditutup, Meli terdiam sejenak, mencoba mencerna semua yang baru saja terjadi. Matanya melirik ponsel yang masih di tangannya, seolah memastikan semua ini nyata.

Lalu tiba-tiba, seperti ledakan kecil, ia berteriak pelan, "Ya ampun! Ini beneran?"

Ia hampir loncat-loncat kegirangan, tubuhnya dipenuhi adrenalin bahagia.

Di saat yang sama, Adi datang. Baru saja dia membuka pintu toko, Meli langsung berlari ke arah Adi seakan menyambutnya. Wajahnya bersinar dengan kebahagiaan yang tidak bisa ditutupi.

"Adi, aku dapet project gede!" serunya, suaranya penuh semangat sambil melompat dan memeluk Adi.

Adi kaget dan setengah linglung, dia bisa merasakan detak jantung Meli yang cepat di dadanya.

"Mereka mau mesen bunga buat acara peresmiannya Dinas Sosial! Ini bakal jadi pesenan besar pertama Toko Bunga Kamelia." katanya lagi.

Adi tertawa pelan, merasa energi positif dari Meli menjalar ke dirinya. "Serius? Wah, Kak Meli hebat banget!"

Meli terus berbicara dengan semangat, wajahnya bersinar penuh antusiasme. Sesuatu yang hangat menjalar di dada Adi ketika melihat Meli begitu bahagia. Meli begitu bersinar dengan senyuman itu, senyuman yang selalu membuat hari-hari Adi terasa lebih cerah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Second Bloom | Byeon Wooseok - Kim Hyeyoon - Kim RowoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang