part 26:Kiya dan Red Dhervil

16 1 0
                                    

السلم عليكم ورحمةالله وبركاته

"𝑨𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒂𝒌𝒖𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒄𝒂𝒎𝒌𝒖.
𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒂𝒚𝒂, 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒉𝒖 𝒅𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂
𝑯𝒂𝒓𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒏𝒚𝒂"
_______________
®𝑨𝒍𝒛𝒆𝒓𝒂 𝑴𝒆𝒊𝒍𝒊𝒏𝒅𝒂 𝑹𝒊𝒛𝒌𝒊𝒚𝒂𝒏𝒊

☪︎

Disuatu gang kecil, seorang gadis sedang berlari sekencang-kencangnya ketika segerombolan lelaki terus mengejar dan mengikutinya.

Bahkan menghirup sedikit udara saja rasanya tidak bisa, ia memacu kecepatannya hingga ia terjebak dijalan buntu..

'Sialan! 'Umpatnya menatap dinding yang menjulang tinggi itu dengan gigi yang terus digertakan.

Dengan separuh kekuatan yang tersisa gadis itupun berbalik menatap segerombolan lelaki tersebut, Ia terus berdoa meminta perlindungan pada Tuhan. Hingga salah seorang lelaki berjalan mendekatinya..

"Jangan berani mendekat" Cegahnya bersiap menghajar mereka dengan silat yang Ia pelajari..

"Uututuutu. Kalo mau silat hati-hati ya dek nanti terjadi hal berbahaya lohh" Bisiknya membuat Kia menegang.

'Suara ini? "Batinnya langsung menatap lelaki dihadapannya dengan pupil yang mengecil dan bergetar.

" ustadz m-" Belum selesai ia berbicara ia kehilangan kesadarannya begitu saja, ketika salah satu dari lelaki itu memukul tengkuknya..

"Bawa markas, lalu gantung seperti biasa" Titah sbagai lelaki diangguki rekan-rekan lainnya..

"The Red Dhervil. Ketika suatu nyawa melayang karena seseorang maka nyawa keluarganyalah yang akan menjadi taruhannya.. "

Gumamnya langsung berjalan meninggalkan tempat ini..

"King Fradanzel? Ratu lo dalam bahaya lo ga mau nylamatin dia! "Batinnya tertawa keras, percuma juga ia berbicara demikian namun ia begitu bahagia saat gadis dihadapannya akan dijadikan mangsanya malam ini..

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧


Seminggu setelah kepergian Bi Ratna Chanda mulai terbiasa hidup tanpa wanita itu. Walau rasa sepi selalu menghantuinya meskipun Gus Fathur ada disampingnya..

"Ade makan dulu. Kasihan Calon Debaynya.. "Bujuk Gus Fathur mendekatkan sebuah sendok kedepan bibir Chanda.

Namun wanita itu menolak, sudah 2 hari ia tidak mengisi perutnya dan tindakan itu sangat berbahaya untuk calon anak mereka..

"De? Mamas mohon. Makanlah walau hanya Sedikit saja . Pikirkan lah kesehatan dan calon buah hatimu" Bujuknya yang akhirnya membuat Chanda menerima suapan demi suapan yang ia beri..

Setelah suapan terakhir, Gus Fathur pun mengucapkan syukur karena akhirnya perempuan kecilnya dapat menghabiskan sepiring makan siang yang ia bawakan..

"Takdir Pilihan Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang