part 7:satu impian dalam jiwa yang berbeda

61 6 0
                                    

"لا شيء مستحيل إذا كنت تؤمن بنفسك وتعمل بجد
   "𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒔𝒕𝒂𝒉𝒊𝒍 𝒃𝒊𝒍𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒄aya 𝒑𝒂𝒅𝒂
𝒅𝒊𝒓𝒊𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊. "
___________________
•𝑴. 𝑯𝒂𝒇𝒊𝒅𝒛 𝑨𝒓𝒈𝒂𝒎 𝑨𝒍-𝑨𝒕𝒉𝒂𝒇

☪︎

        Setelah puas berkeliling, Ketiga santriwati itupun kembali ke kamar An-Nisa. Banyak santriwati yang menyambut hangat kedatangan santriwati baru tersebut..

"Assalamualaikum, Hai perkenalkan namaku Dia. Ning terhormat yang akan menjadi jodoh gus Fathur tercintahh" Perkenalan salah satu gadis yang notabenya adalah Ning di ponpes tersebut. Nafia kasih Al-Vyana

     Gadis itu dengan sombongnya menatap Chanda tajam, Dan tangan kanan yang diulurkan mengajak Chanda untuk bersalaman.

"Nama saya Chanda. Senang berkenalan dengan anda"

Chanda hanya tersenyum tipis dan membalas uluran itu, Namun baru tersentuh sedikit saja Ning Dia langsung menarik tangannya..

"Maaf. Tangan halus saya tidak boleh bersentuhan dengan santri biasa" Songongnya lagi. Chanda ternganga sekejap dan tetap mencoba menjaga sikapnya..

"Astaghfirullah. Sabar Chan, Sabarr" Monolognya mengelus dada.

"Gw Alfina Liara Azizah. Lo harus patuh dengan perkataan Gw, kalo lo ga mau kena masalah" Sambung santriwati lain dengan tangan ditekuk didepan Dada.

Chanda hanya tersenyum simpul menanggapi 2 gadis itu.

Santriwati lain langsung menarik Chanda dan meninggalkan Ning Dia dan Lia. Mereka terlihat begitu nyaman dengan kehadiran Chanda. Bahkan baru sehari mereka berkenalan, Semuanya sudah sangat akrab selain Ning Dia dan Lia yang terlihat iri dengan Chanda..

"Cikh. Perasaan dulu waktu Gw berangkat ga ada deh yang sambut-sambut kek gitu" Gumamnya langsung meninggalkan kamar An-Nisa. Diekori oleh Ning Dia yang terliihat murung.

"Chanda. Jangan peduliin Ning Dia sama Lia ya. Mereka memang gitu orangnya sama-sama SK" Tutur seorang santriwati setelah kepergian Lia dan Ning Dia.

"Memangnya kenapa? "Tanya Chanda penasaran.

"Ning Dia sama Lia tu suka malak santri kecil. Mereka juga naruh hati sama Gus Fathur makannya mereka bekerja sama untuk menggoda Gus Fathur" Jawab Santriwati lainnya..

"Pernah waktu itu, Ning Dia deket-deket Gus Fathur tapi pake bajunya. Sangat Waawww"

"Pake bajunya tuh. Ck ck ck, Kek wanita penghibur tau ga."

"Masa sih? Ga gitu juga kali" Sela Chanda menatap heran teman-teman barunya..

"Iya Chan. Kalo mereka berani lukai kamu, Kamu langsung lapor ke kami aja ya" Peringat Nada menepuk pundak Chanda.. Chanda sedikit ragu, Namun tetap mengangguk..

Pergibahan kembali dimulai, Dengan satu anggota baru. Namun tepat dipukul 12:00, Bel pertanda sholat dibunyikan.

    Para Santriwati yang tidak berhalangan pun bergegas menuju Masjid, sedangkan yang berhalangan duduk santai sambil terus bercanda gurau dengan Chanda..

"Takdir Pilihan Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang