Awalnya, Destiny merasa senang dan bersemangat dengan janji pasangan lansia yang akan mempertemukannya dengan sang penguji, Louis, malam itu. Dengan hati riang, ia segera menelepon Clara dan menceritakan semuanya.
Clara, yang awalnya ikut senang mendengar kabar baik itu, mendadak merasa ada yang aneh. “Dest, kamu nggak merasa aneh? Mereka baru kenal kamu, tapi langsung ngasih kamu kamar dan janji ketemu Louis? Gimana kalau ada maksud lain di balik ini semua?”
Destiny tertawa kecil, menganggap Clara terlalu banyak berpikir. “Ayo, Clar. Ini kesempatan langka! Kapan lagi aku bisa dapat semua ini tanpa harus repot? Lagipula, mereka kelihatan tulus, kok.”
Meski masih khawatir, Clara hanya bisa menghela napas dan berpesan agar Destiny tetap waspada. Tapi Destiny, dengan pikirannya yang penuh antusiasme, tak terlalu memedulikan peringatan itu.
Malam itu akan menjadi malam yang penting, tapi Clara tidak bisa menghilangkan rasa cemas di hatinya.
Malam itu, Destiny mengundang Clara ke kamarnya di hotel. Clara, meskipun masih merasa sedikit aneh dengan kebaikan yang diberikan, tak bisa memungkiri bahwa kalau ia berada di posisi Destiny, mungkin ia juga akan menerimanya.
Waktu pertemuan dengan Louis sudah hampir tiba, dan mereka berdua sibuk bersiap-siap. Dengan pakaian formal yang sudah dipilih, mereka merasa sudah cukup rapi. Namun tiba-tiba, nenek yang baik hati itu datang dengan membawa dua gaun pesta cantik yang agak seksi.
Mereka saling berpandangan, heran. Clara berbisik pelan, “Gimana dia tahu aku di sini?” Tapi sebelum mereka sempat bertanya, sang nenek tersenyum lembut dan meyakinkan mereka bahwa ini adalah kejutan kecil. Gaun-gaun itu dihadiahkan khusus untuk mereka. Meskipun sempat ragu karena gaun yang sedikit terbuka dan terasa tidak cocok untuk pertemuan bisnis, sang nenek lagi-lagi punya jawabannya.
"Kalian diundang ke pesta yang diadakan oleh Louis di hotel ini," jelas nenek itu sambil tersenyum lebar. "Pesta ini untuk merayakan suksesnya salah satu perusahaan Louis. Akan ada banyak tamu penting di sana, jadi kalian harus tampil mempesona!"
Mendengar ini, Destiny dan Clara akhirnya menerima gaun-gaun tersebut dengan senang hati, meski ada sedikit rasa tak nyaman dengan desain yang seksi. Mereka pun merasa tersanjung karena akan menghadiri pesta mewah dengan orang-orang penting.
Namun di balik antusiasme itu, Clara masih menyimpan sedikit keraguan, meskipun ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Mereka pun mulai bersiap-siap untuk menghadiri pesta yang sepertinya akan mengubah hidup Destiny.
Destiny
Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
life in a cage
Nouvelles"Life in a Cage" Hidup seorang gadis berubah drastis setelah sebuah pertemuan tak terduga. Terjebak dalam situasi yang rumit, ia mendapati dirinya terkunci dalam kehidupan yang tak pernah ia inginkan. Dengan segala keterbatasan yang mengikatnya, ia...