another odd day in odd city

5 5 0
                                    

"Thank you so much for coming, Chatsworth Bakehouse will keep your stomach occupied! See ya soon" Ucap Madi, tersenyum sambil menutup penyimpanan uang di kasirnya.

"Welcome and let's chitchat at Chatsworth Bakehouse, how can I help you?" Madi menyapa pelanggan berikutnya, kemudian menatap pelanggan yang ada didepannya.

"Hey, I want to have 12 viral cookies in a box and three viral iced latte please" Seorang pria berambut pirang memesan pesanannya, sambil melihat ke arah ponselnya.

Madi meneguk salivanya, terdiam beberapa detik sebelum pria itu memanggilnya kembali. Atau lebih tepatnya, menanyakan sesuatu kepada Madi, "Oh ya, and is Dorothea here?" Pria itu melipat tangannya, kemudian melirik ke arah menu yang ada didepan kasir.

"Uh-oh, Dorothea....where is she...eh, she's at the pantry, she's restoring some material to bring it infornt. You want her to serve you?" Tanya Madi, terlihat sangat gugup.

Pria berambut pirang itu, tentu saja kalian benar menebaknya. Niall Horan. Ia berkunjung seorang diri ke Chatsworth Bakehouse, dan entah apa yang membuat Ia sangat terobsesi dengan Chatsworth Bakehouse. Atau lebih tepatnya terobsesi dengan Dorothea Lorelei. Perempuan yang tanpa Ia sadari memiliki pancaran yang berbeda di mata Niall Horan. Namun, apa lebih berbeda dibanding Hailee Steinfeld? Oh, god.

"No, that's fine. I'll order first and just wait on the table. How much is it?"

55 for 1 box of cookies, 12 pieces. And £67.50 for one pistachio rose iced latte, the total will be £122,5. Cash or card, Mr. Horan?" Tanya Madi, tersenyum menahan rasa ingin berteriak didepan muka Niall.

"Card, please." Niall memberikan kartu kredit American Express berwarna emas dengan logo seorang perwira ditengahnya. Madi mengambil kartu tersebut dan menepuk pelan kartunya kepada mesin transaksi yang baru saja dibeli dua hari lalu, "Oh hey, Thea."

Madi menoleh ke belakang, disana terdapat Dorothea yang sedang berjalan membawa dua kantung tepung dan satu galon susu segar. Seperti apa yang dilakukan Madi, Dorothea pun mematung melihat siapa yang datang momen itu. Madi menepuk pundak Thea untuk menyadarkannya, Perempuan itu mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Hey, Niall. Didn't expect you to be here, you have ordered?" Thea menaruh bahan bakunya di meja untuk sementara, dan berjalan menghampiri Niall yang ada didekat kasir.

"Yeah, I have. Well I don't want to bother you guys, I guess there's a long line over here, and a lot of people waiting for the cookies and latte. I'm gonna wait here until the line is a little bit more free." Niall memasukan kartunya kedalam dompet, dan berjalan menuju arah kursi yang kosong.

Mengetahui toko Chatsworth Bakehouse yang memiliki tempat duduk terbatas, pengunjung disarankan untuk membawanya take away. Lagipula, modal yang dimiliki Madi belum sebesar itu untuk merenovasi toko dengan totalitas. Masih banyak keperluan yang lebih prioritas. Tepat empat puluh menit Niall menunggu, Dorothea berjalan ke arah Niall membawa satu box cookies berisi 12 dan satu iced latte yang dipesan.

"Thank you so much for coming, Ni. I really didn't expext you to come here, like literally walking down the street to be here." Dorothea menaruh beberapa helai rambutnya dibelakang telinga, Ia merasa sangat nervous dengan kehadiran Niall yang ada didepannya.

Niall tersenyum kecil, Ia terdiam dan entah kenapa sulit untuk mengungkapkan apa yang ada dikepalanya, "I like your cookies, and latte." Hanya kalimat itu yang berhasil keluar dari mulutnya.

"I can bring it to you if you really like it though" Ucap Thea, tertawa karena berniat untuk meledeki Niall. Seperti harapan Thea, pria itu pun ikut tertawa mendengarnya.

Heaven : For Dorothea (ft. niall horan) - in bahasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang