Happy reading :D
•
•
•
Erine berjalan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pepohonan rimbun, menikmati keindahan alam yang memukau. Udara segar mengisi paru-parunya, dan burung-burung bernyanyi riang di antara dahan-dahan. Saat melangkah lebih jauh, suara gonggongan anjing tiba-tiba menyadarkannya"Apa itu?" Dengan rasa penasaran, Erine mencari sumber suara itu. Ia mengikuti arah gonggongan yang semakin terdengar jelas, hingga tiba di sebuah area kecil di mana ia melihat seekor anjing terkapar di tepi jalan. Anjing itu terlihat lemah dan ketakutan, dengan bulu yang kotor dan tubuh yang tampak terluka.
Tanpa berpikir panjang, Erine mendekati anjing tersebut dengan hati-hati. "Hey, kamu nggak apa-apa?" tanyanya lembut, berusaha menenangkan makhluk yang malang itu. Anjing itu menatapnya dengan mata penuh harap, seolah mengerti bahwa ia sedang didekati oleh seseorang yang ingin membantunya.
"Kasihan sekali, aku akan membawa mu pulang," erine mengangkat anjing tersebut meskipun sedikit berat, ia bertekad membawanya pulang dan memelihara nya, berjalan menuju pulang.
Erine membuka pintu, menampakkan sekeliling ruang kost miliknya, ia menaruh anjing malang itu, membersihkan luka menempel hampir keseluruhan sudut badan nya. Ia menaruh mangkuk berisi makanan basah "ini, makan lah" dengan lahap, anjing itu memakan hingga bersih tidak tersisa.
"Kamu sangat lapar, ya?" Tanya erine, anjing itu mengangguk seolah paham perkataan erine.
"Sepertinya. . . Kamu jenis samoyed" ucap erine, matanya meneliti berusaha mencari jenis anjing tersebut. Tik! Erine menjentikkan jarinya
"Yap, kamu samoyed!" Lanjutnya, mengacak gemas bulu tebal warna putih nan suci itu, ia memutari tubuh erine menandakan senang berada samping nya.
"Akan ku beri nama, kira kira apa yang cocok?" berpikir sejenak, sebuah nama terlintas didalam pikiran erine. "Ah! Bagaimana kalau, oyin?" Oyin menggonggong seraya melompat lompat pertanda ia setuju dengan nama yang diberikan erine.
"Kau suka? Baiklah, nama mu sekarang oyin." Ujar erine tersenyum lebar memainkan telinga oyin.
"Kamu masih sangat terlihat kotor, aku akan memandikan mu." Erine menuntun oyin masuk kedalam kamar mandi, sebelum memandikan oyin. Ia menyiapkan bak mandi berisi air hangat, setelah terisi setengah penuh, erine menggendong oyin masuk kedalam bak mandi.
Setiap kali Erine menyiramnya dengan air, Oyin meloncat-loncat, seakan berkata, ayo kita bermain!
"Eh, Oyin! Jangan nakal!" seru Erine sembari tertawa, mencoba menenangkan oyin. Namun, saat Erine membungkuk untuk membasahi tubuh Oyin, tiba-tiba Oyin melesat, menyodok Erine dengan hidungnya. Dalam sekejap, Erine terjerembab ke dalam bak mandi, air muncrat ke mana-mana, bagaikan air terjun mini di tengah ruang tamu.