Happy reading:D
•
•
•
🎶semua aku di rayakan
-nadin amizah.
"perhatian! Lagunya jangan di puter dulu, bisa? Mungkin bisa di puter pas moment nya udah pas, ya!"
-Hujan turun begitu derasnya, seolah langit menumpahkan seluruh air dari lautan dalam satu kali percikan, membuat setiap sudut kota tenggelam dalam lautan kebisingan dan kesibukan.
Erine menatap hujan lewat jendela, di mana rintik-rintik air membentuk tirai bening yang menutupi dunia luar. Setiap tetesnya seakan menyampaikan bisikan lembut dari langit, membawa serta aroma segar yang menenangkan jiwa. Dalam keheningan itu, ia merasakan pelukan hangat dari hujan, seolah-olah semua keraguan dan kesedihan di luar dapat terhapus oleh irama alam yang menenangkan.
"Erine!" panggil oyin berada luar kaca dengan keadaan basah kuyup, menggosok lengannya seperti percikan api membuat kehangat sekitar. Erine tersadar dari lamunannya, ia terkejut melihat oyin basah total.
"Astaga, oyin!" Erine berlari arah pintu, menemukan oyin tersenyum lebar dengan rintikan hujan yang sudah sepenuhnya membasahi tubuhnya. "Kenapa main hujan, sih!? Nanti kamu sakit gimana?" omel Erine khawatir, oyin menarik lengan kecil erine dari ambang pintu. Oyin menarik tangan kecil Erine dan menyeretnya keluar dari ambang pintu. Begitu kaki mereka menyentuh rumput, rintik hujan mulai menari di sekitar mereka. Deru air menetes di kulit mereka, membawa sensasi dingin yang menyegarkan.
"Rasakan sensasi nya, erine. Ini bagian terbaik pada sang bumi," ucap oyin sedikit berteriak tersamar oleh hujan, menari di bawah hujan.
Erine tersenyum tipis melihat kegembiraan oyin, hujan yang awalnya membosankan. Kini mengundang rasa ingin tahunya. "Baiklah, aku akan mencoba menikmati nya."
Mereka berdua mulai melompat di genangan air, cipratan air berhamburan ke segala arah, mengubah tanah menjadi lautan kebahagiaan.
"Ternyata, ini cukup membuat ku senang, ku kira. Hujan selalu membosankan, hanya menikmati alunan rintik hujan yang membuat seluruh manusia tenang." selorohnya terdiam sejenak merasakan rintik hujan mulai memelan. Oyin mengeluarkan tangan kanannya, merasakan setiap tetesan jatuh dari arah atas langit.
"Hujan, aku selalu menyukai hujan. Bermain kesendirian bersama hujan," pungkas oyin. "Apa yang kamu katakan, benar. 'Alunan rintik hujan yang membuat seluruh manusia tenang.' tetapi, Tidak seluruhnya. Setiap tetesnya seperti nada-nada ceria yang mengisi udara, membuat perasaan kita bahagia. Jika kita menikmati nya." tambahku, tidak terasa, awan sudah lelah memberi rintik hujan. Semua telah reda.