-samoyed eight.

1.1K 176 7
                                    

                  Happy reading ❤️

                                •

                                •

                                •

Oyin menyesap teh hangat di dapur, aroma rempahnya yang lembut membalut kesunyian pagi yang begitu mendalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oyin menyesap teh hangat di dapur, aroma rempahnya yang lembut membalut kesunyian pagi yang begitu mendalam. Suara detakan jam dinding seperti menghitung detik yang tak kunjung berakhir. Ia merasa suntuk, hatinya gelisah menunggu kehadiran Erine, seperti bunga yang menanti hujan di tengah musim kemarau. Setiap menit yang berlalu terasa seolah menyeretnya ke dalam ruang yang hampa, sementara Erine baru saja pergi menuju sekolah, langkahnya menghilang di balik pintu yang tertutup, meninggalkan keheningan yang semakin mencekam.

Perempuan manis itu beranjak dari kursi, meninggalkan secangkir teh tersisa setengah.

Oyin merentangkan tangan di udara, dan dengan satu gerakan lembut, ia membuka portal menuju kerajaannya, di mana cahaya keemasan mengalir deras, ia baru saja memanggil portal dimana alam prabhu berada. Langkah penuh keyakinan masuk ke dalam portal tersebut.

BASH!

Portal tertutup seketika selepas oyin masuk kedalam sana, ia melihat menara menara tinggi menjulang di atas lautan kabut. Manuel menapak langkah santai arah kerajaan, panglima menunduk hormat atas kehadiran manuel.

Sring..! Sring..! Suara pedang berpadu dengan serangan yang memekakkan telinga, bergema seperti dentingan logam yang beradu di tengah badai. Setiap ayunan pedang menyerang udara dengan kecepatan maut, menciptakan percikan-percikan cahaya yang menyala bak bintang yang jatuh, sementara gemuruh benturan itu menggetarkan tanah di bawah kaki para pejuang.

Manuel berkunjung pada puncak kerajaan craelum, brathel.

Manuel menghampiri panglima yang sedang berlatih keras, ia menyorot kesamping melihat sosok Manuel berada samping nya. Ia menunduk hormat kepada Manuel.

"Salam hormat, dewata langit." sambut panglima itu seraya bertunduk hormat, ia bangkit dengan posisi semula.

"Sedang berlatih, panglima Anala?" tanya ku, Anala mengangguk sebagai jawaban. "Aku melihat banyak perubahan dari mu, ingin mencoba bersama ku?" tawar Manuel, Anala melebarkan matanya terkejut.

"S-saya takut, dewata." balas Anala sedikit terbata bata. Hey? Melawan seorang dewata, dan diri ku hanya seorang panglima? Tidak mungkin.

Manuel tersenyum lembut, angin berhembus menghempas surai hitam Manuel. "Tidak di coba, tidak tau." tukas manuel. "Saya ingin melihat kemampuan mu sejauh ini, Anala. Aku tidak pernah melihat kekuatan mu sedari kecil, tunjukkan yang terbaik sehingga aku bisa mengapresiasi kemampuan mu."

samoyed white ; orine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang