-samoyed ten.

928 151 9
                                    

                  Happy reading ❤️

                                 •

                                 •

                                 •

Pantai, ombak berkejaran seperti anak-anak yang bermain riang, sementara sinar matahari menyinari pasir putih bagai serpihan emas yang tersebar di lautan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pantai, ombak berkejaran seperti anak-anak yang bermain riang, sementara sinar matahari menyinari pasir putih bagai serpihan emas yang tersebar di lautan.

Erine mengunjungi pantai bersama Oyin, di mana senyuman Oyin yang lebar seperti ombak yang meluap, menciptakan riak kebahagiaan di setiap langkahnya. Oyin menatap Erine dengan mata yang bersinar, seakan setiap kilauannya mampu menembus langit biru yang tak terbatas, mengungkapkan kecantikan yang tak terungkapkan oleh kata-kata.

Oyin mengedarkan pandangannya ke sekeliling pantai, melihat takjub karya seni sang tuhan. Suara ombak berbisik lembut kepada pasir, menceritakan kisah-kisah lama yang tersimpan di dalam lautan, sesaat menikmati keindahan pantai, mata nya menangkap seseorang yang familiar baginya. "Gina? Itu.. gina?" celetuk oyin menyipitkan matanya, mencoba melihat seseorang dengan surai panjang disana. Erine lantas mengikuti arah pandangan Oyin.

"Iya, Oyin. Itu gina, ayo kita mendatangi nya." Erine menarik tangan Oyin seraya berjalan mendekati Gina sedang berbagi canda tawa gelak dengan seseorang disana.

Oyin menepuk pundak Gina, sang empu terkejut sembari menengok kebelakang, mendapati Oyin tersenyum tipis melihat nya. "Kamu disini juga, Oyin?"

"Menurut mu, Aku dimana? Alam lain?" sarkas Oyin mengundang tawa gelak. Sisi lain, ternyata, Gina membawa Kimmy bersama sama di pantai. Tanpa mereka sadari, Kimmy dan Erine tidak berada di samping mereka lagi.

"Eh, Erine dimana?" khawatir Oyin.

"Gapapa, yin. Mereka cuma main pinggir pantai kok, tuh," Gina menunjuk Erine dan Kimmy tengah bermain di pinggir pantai, berlari-lari dengan ceria sambil saling melempar gumpalan pasir, berusaha menghindar satu sama lain dalam tawa yang riang.

"Syukurlah, kirain di telen laut." ujar Oyin, ia kembali menatap Gina, matanya menelisik seluruh bagian Gina seraya mengusap dagu. "Na, rasanya.. kamu ga asing, gitu? Mirip.."

"William, kan?" jawab cepat Gina menebak.

"Ah iya! Bener, eh—" Oyin tampak sangat terkejut kala mendengar jawaban tanpa ia sangka. "William? Kamu tau, william?"

"Astaga, manuel. Sekilas saja, kamu bisa menyadari aku adalah William," heran nya seraya menggeleng kan kepala. Ia hanya mengulum senyumnya tanpa merasa bersalah.

"Maafkan aku," bujuk ku."tetapi, kamu sangat berbanding beda, William. Berambut pendek, sosok yang kejam, sorot mata yang menusuk. Berubah menjadi, berambut panjang, sosok mulia, dan lihat. Sorot mata mu tidak menyimpan kebencian," William hanya terkekeh mendengar ungkapan Manuel.

samoyed white ; orine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang