happy reading:D
•
•
•
"Begitu rupanya cara menanam." Oyin mengangguk paham, pagi hari ini. Erine mengajak oyin menanam bunga untuk hiasan dekor belakang teras.
"Kamu berasal manusia mana? Tidak tahu cara menanam." ledek erine, oyin mendengus kesal. Dengan usil, oyin mengambil sedikit tanah, menyolek pada wajah erine.
"Oyinn!!" pekik erine kesal, sang pelaku berlari kesana kemari menghindari serangan erine. Ia membawa gumpalan tanah cukup besar pada tangan nya, oyin melihat hal itu, cepat berlari menghindari. "Jangan mencoba kabur!"
Erine membungkuk, menetralkan nafas. Keduanya terlumuri oleh lumpur, oyin terkikik melihat erine penuh dengan lumpur akibat ulahnya. Seperti monster lumpur! Batin oyin mengejek erine. Ia menatap tajam oyin, seolah tau dalam pikiran oyin.
"Kamu masih sempat tertawa? Lihat lah ulah mu, ah.. sudah lah. Kamu anjing yang nakal." sembur erine seraya pergi, oyin menatap kepergian erine, merasa sangat bersalah atas ulahnya.
"Sepertinya aku sangat berlebihan.." gumamnya. Grįžti. . . !
SPASH!
Angin berhembus kencang, oyin kembali kepada wujud aslinya. Ia berlari menuju dapur, terlihat memotong tomat untuk memasak.
Guk! Guk! Guk!
Oyin menggonggong seraya melompat lompat, erine hanya melirik datar. "Ada ap— akh!" jerit erine, darah mengalir keluar dari jari manisnya. Erine merasa seolah seluruh lautan darah mengalir dari jari manisnya, seperti sungai yang tak pernah kering, sementara rasa sakitnya menggema di seluruh tubuhnya seolah petir menggelegar di langit.
SPASH!
"Hey, kamu gapapa?" Oyin kembali wujud manusia, ia menghampiri erine khawatir. Bergegas mengambil p3k tak jauh dari dapur, ia mengobati luka gores erine.
"Aku tidak papa, oyin."
"Diam di tempat, luka mu cukup dalam. Aku hanya mengobatinya sebentar," Oyin membalut jari manis erine dengan plester pelindung jari. "Maafkan aku, maaf.." lirih oyin bersalah, sangat. Erine mendengar permintaan oyin, hati erine mencelos, emosinya lenyap seketika. Telah sadar tidak sengaja mengecap maupun melempar perkataan yang menyakiti oyin.
"Maaf, erine. Aku sungguh minta maaf," permintaan oyin sekali lagi. Ia benar benar memohon.
Di luar dugaan, erine mengelus lembut surai lembut oyin.
"Aku memaafkan mu, oyin. Aku juga meminta maaf telah membentak mu."
Oyin tersenyum senang pada erine, sedangkan erine mengulum senyumanya. Merasa lega telah menyelesaikan masalah dengan seseorang di depannya, pasalnya jika erine tidak memaafkan oyin. Ia akan sujud meminta maaf bahkan akan menangis memohon permintaan maaf.