11 : Birthday Party

214 42 0
                                    

Michaela mendapat undangan birthday party dari temannya. Acara itu diharuskan membawa pasangan, jelas Michaela akan mengajak Christian.

Sore hari pun tiba, Michaela sudah siap untuk berangkat menuju hotel yang akan menjadi tempat birthday party temannya. Sembari menunggu jemputan Christian, Michaela membuka ponselnya, dan melihat notifikasi masuk. Ternyata, ada pesan dari adiknya, Ray.

" Kakak. Lagi apa? "

" Kakak kapan kerumah? Aku kangen banget! "

" Tumben, kamu bilang kangen sama kakak. Pasti ada maunya. "

" Apasih, maksudku, aku kangen Abang Chris! "

" Halah, kamu malu, kan? "

" Engga, Kakak! Aku emang kangen sama Abang. Bukan sama kamu! "

" Iya deh, percaya percaya. "

" Kakak kerumahnya lusa, ya, adik. Hari ini Kakak mau pergi dulu sama Abang, ada acara. "

" Okay deh Kakak. See you! "

Michaela tertawa, Ray masih malu-malu untuk mengatakan bahwa ia merindukan kakaknya yang cantik dan genit ini.

Michaela mematikan layar telepon genggam nya karena mendengar suara bel dari luar. Ia segera beranjak dari tempat duduknya dan membukakan pintu.

" Cayangku, Micha! " Christian berhamburan ke dekapan sang penguasa hatinya, setelah 2 hari 1 malam tidak bertemu karena Christian ada urusan keluar kota.

" Aku kangen banget! Kamu engga kangen aku? Huhu, Micha. " Mulai. Christian si suka drama jika bersama Michaela, sampai-sampai, Michaela sudah muak dengan dramanya ini.

" Apasih. Aku juga kangen kamu, kok, yuk kita langsung pergi aja, takut telat. " Michaela mengelus halus pipi bayi besarnya, ia langsung menggandeng lengan berotot Christian lalu menutup pintu apartemen.

-

Setibanya mereka disebuah ballroom hotel ternama didaerah Jakarta pusat. Michaela langsung mencari keberadaan teman-temannya, dan matanya langsung terarah kepada satu meja yang berisi anak-anak muda berpasangan. Lantas, ia langsung menarik lengan Christian dan membawanya mendekat ke meja itu berada.

" Hai, guys! " sapa Michaela melambaikan tangan kepada teman-temannya.

" Micha, sini! " Olive, salah satu teman Michaela yang menepuk dua pasang kursi yang kosong disebelahnya. Lantas, Michaela kembali menarik lengan Christian dan duduk tepat disamping Olive.

" Chris. Minum dulu, sini! " Justine, kekasih pujaan hati Olive, ia mengangkat satu botol wine ditangan kanannya.

" Sayang, aku sama Justine, ya? " Christian meminta izin terlebih dahulu kepada Michaela, ia takut, bocil kesayangannya ini mencari keberadaannya, " Iya, sana. " Michaela memberikan izin kepada Christian tanpa menoleh sedikitpun kearah Christian.

Christian beranjak dari tempat duduknya, berjalan menuju satu meja bulat yang berisi botol-botol wine. "Nih. Cobain, satu botol dulu, deh. " Justine memberikan botol itu ketangan Christian, menyuruhnya untuk meminum minuman itu yang membuatnya terperangkap didalam masalah.

Satu teguk.

Dua teguk.

Sampai Christian menghabiskan 2 botol wine, hanya dengan beberapa saat saja. " Ya Ampun, Christian, bisa-bisanya lu minum sampai dua botol?! Kalau gini bisa dimarahin kita! " Justine yang baru meminum satu botol saja sudah merasa pusing, apalagi Christian?

" Udahlah, gausah banyak bacot, ayo tambah lagi! " Christian kembali meneguk wine yang masih ada beberapa botol lagi. Sembari meneguk, ia memberikan satu botol lagi kepada Justine.

" Gila lu, tapi- okay, tambah lagi! " Justine mengambil sebotol wine yang berada ditangan Christian, lalu, meneguknya sampai habis tak tersisa.

Tiga botol.

Sampai akhirnya mereka menghabiskan 5 botol wine. Keadaan Justine dan Christian sama-sama tidak sadar.

Tak lama kemudian, Olive dan Michaela menghampiri meja kecil yang penuh dengan botol-botol wine yang isinya sudah habis tak tersisa.

Olive dan Michaela juga terpengaruh oleh minuman pun seolah gelap mata, mereka terduduk diatas pangkuan Justine, dan Christian. Melahap bibir manis dua pria itu. Tanpa sadar, Christian mengangkat tubuh Michaela dan membawanya pergi menjauhi Justine dan Olive.

Christian membawa tubuh Michaela keluar dari ballroom hotel, dan segera memesan satu kamar yang kosong pada saat itu juga.

" Kamarnya dilantai 9 nomor 157 ya, kak. Trimakasih, selamat beristirahat." Christian mengambil alih kartu kamar hotel dari resepsionis. Ia berjalan cepat memasuki lift dan mencari kamar yang dituju.

Saat mereka sudah berada didalam kamar, Christian menurunkan tubuh kekasihnya diatas kasur. Lalu, ia menutup dan mengunci pintu, agar tidak ada yang melihat aksi mereka dimalam ini.

" Chris. Panas, tolong. " Michaela menarik lengan Christian hingga terjatuh tepat diatasnya. " Iya, sayang." Christian mengusap tengkuk leher Michaela, " kamu cantik banget. Aku suka, aku mau punya anak dan ibunya kamu. " Akibat dari minuman tadi, ia sudah tidak bisa mengendalikan omongannya.

Dan, setelah nya, hanya mereka dan semesta yang mengetahuinya.










TBC

Michaela.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang