TFT.7

59 45 16
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ringgg ringgg

"baik untuk hari ini selesai ya jangan lupa besok kita akan memulai pembelajaran ya anak anak"ucap buk jenita setelah itu keluar dari kelas

"akhir pulang juga"ucap livia

"iya gak sabar gue buat rebahan di kasur gue"ucap devana sambil menatap altur dari ke jauhan

"dari tadi lo ngeliatin dia mulu"ucap jihan menatap devana yang masi memperhatikan altur

"naksir amat lo sama dia keknya"ucap alya

"bisa di bilang ke gitu, dia ke tipe gue bangat gitu"ucap devana tersenyum

"terserah lo deh kita bakal dukung lo aja"ujar livia

"udah yuk pulang,bang nevan udah di depan"ujar devana melihat pesan dari sang abang

"bentar gue mau pamit sama mas ayang dulu"ujar lily

"al aku pulang dulu ya"pamit lily pada albert

"kamu hati hati jangan ngebut ngebut bawa motornya hm"ucap albert sambil mengelus kepala lily

"sopan lo pada ngebucin di depan orang jomblo heh"ucap davin

"tau nih gak kasian apa sama kita yang jomblo ini"balas alya

"makanya cari pasangan sana"ujar lily dan albert bersamaan

"kompak amat kaks"ujar jihan

"lo kenapa liatin gue mulu"ujar altur menatap devana yang dari tadi menatap dirinya

"hah kenapa?"ucap devana

"lo knp liatin gue mulu"tanya altur

"g-gak gue gak liatin lo"gugup devana tertangkap basah oleh altur

"bodo banget si gue"batin devana mengurutuki dirinya sendiri

"begitukah"ucap altur ia tahu gadis di depanya ini berbohong

"ayokk abang gue udah nunggu di depan"ucap devana, keringat membasahi pelipasnya membuat dirinya gugup hanya karena lelaki di depanya

"oh iiyaa ayokk kita pulang"ucap livia

"kalo gitu kita duluan ya bye"ucap lily pada ke 6 lelaki itu

"nape lo tur"ujar deniel

"gapapa"ucap altur

"lo natapnya gitu amat dah sama tuh cewe"ujar brayan, altur menatap punggung devana hingga menghilang dari pandangannya

"bukan urusan lo"ujar datar altur

"serah lo deh"ucap brayan

"keknya tuh cewe suka sama lo deh tur"ucap davin

"kita liat aja nanti"ucap altur meninggalkan ke 5 temannya

"woi main ninggalin orang aja lo"pekik deniel mengejar altur

........

"gilak lo yang benar aja anjay kok dia bisa tau sih"ujar jihan terkejut dengan apa yang di katakan devana

"mana gue tau, gue juga kaget anjay"ucap devana mengingat dirinya kepergok oleh altur karena terus memperhatikannya membuat dirinya sangat malu dan gugup

"lo sih natap nya gitu banget sampe' gak sadar"timah livia

"malu bangat gue cok" ujar devana

"tapi lo pada tau ga, gue suka bangat sama matanya rasanya kalo gue liat matanya jantung gue dung dung mulu cok"ucap atusiasi devana

"ck lo mah aneh suka itu duit nya lo mah suka ama matanya, sebagus apa si matanya"ucap lily

pip pip (bunyi suara klason mobil)

"abang gue tuh, gue duluan ya bye"ucap devana berlari ke arah mobil nevan

"BAGUS BANGET GUE SUKA LIATNYA" teriak devana berlari ke arah mobil sang abang

"kebiasaa banget teriak teriak"ucap livia geleng geleng kepala melihat kelakuan devana

"udah yuk pulang"ujar alya

............

devana pun masuk kemobil dengan nafas yang memburu "makanya gak usah lari lari, jalan aja apa susahnya sih"omel nevan memberikan air kepada devana

"hehe maap bang"ucap cengesan devana mengambil air yang di berikan oleh nevan lalu ia meminumnya, nevan pun menjalankan mobilnya "gimana sekolahnya hari ini?"tanya nevan

"hum seru sih seru"jawab devana

"baguslah kalau begitu"ucap nevan

"bang kita mau kemana"tanya devana heran karena ini bukan jalan menuju mansion

"kita akan menjemput kenan di kampusnya"jawab nevan

devana yang diserang ngantuk pun menutup matanya nevan yang melihat adiknya mengantuk hanya tersentum "tidurlah jika kita telah sampai abang akan membangunkanmu"ucap nevan sambil mengelus kepala devana hingga gadis itu tertidur.

setelah menempuh beberapa menit mobil nevan pun telah sampai di kampus kenan "lama bangat sih bang udah lumutan gue nunggunya tau"ucap kenan

"syuttttt jangan berisik vana lagi tidur"ucap pelan nevan

"ups maaf bang kenan ga tau kalo adek lagi tidur"ucap kenan sambil memelankan suaranya takut adiknya terbangun.

"masuklah"pintah nevan,setelah kenan masuk kenan menjalankan mobilnya menuju mansion

"bang adek tidurnya udah lama ya?"tanya kenan

"dia baru saja tidur, sepertinya dia kelelahan"jawab nevan menatap devana lalu kemabli fokus menyetir

"dia gak bawa obatnya bang"ucap kenan

"abang juga kurang tau"ucap nevan

"bang kita singgah bentar ke toko kue ya, nenek minta beli kue"ucap kenan

"hm" merekanpun singgah di tempat penjual kue dan setelah selesai memesan kue sang nenek mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju mansion.

34 menit di perjalanan mereka pun sampai di mansion "bang nih yang gendong adek siapa"ucap kenan

"biar abang saja kamu bawa aja masuk itu semua kedalam"ucap nevan iya tak tega membangunkan devana jadi iya harus mengendong devana kedalam

"kalian sudah pulang"ucap hana melihan kenan yang memasuki rumah

"adek kamu kenapa, dia sakit kenapa di gendong"ucap hana khawatir dengan cucunya itu

"gapapa nek devana hanya tidur, dia ketiduran saat di perjalanan jadi nevan gendong deh"ucap nevan ,mengendong koala devana

"yaudah kamu bawa masuk kemarnya aja biar dia istirahat pasti dia cape"ucap hana

"baiklah nek, nevan ke atas dulu"ucap nevan berjalan ke atas sambil mengendong devana

setelah sampai di kamar devana, nevan membaringkan tubuh devana atas dikasur dengan hati hati takut devana terbangun venan melepaskan sapatu devana dan menyelimuti tubut devana setelah itu iya keluar dari kamar devana.









TBC

Behind your smile is sadness [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang