TFT.12

36 21 1
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 sesampainya devana di uks ia mendudukan cowo itu di sofa "baju lo basah nih pake hoodie gue aja takut nya lo masuk angin nanti"ujar devana memberikan hoodienya ke cowok itu 

"eh gak usah aku gapapa kok ke gini"tolak nya dengan nada pelan 

"udah gapapa ambil aja nanti lo sakit lagi"ucap devana memaksa cowok agar menerima hoodie yang ia berikan 

"tapi nanti hoodie kamu kotor karena aku"ucap nya

"udah udah sana lo ganti baju lo di wc"ucap devana memberikan hoodie itu di tangan cowo itu, cowo itu hanya pasrah dan berjalan menuju wc untuk menaganti pakainyan yang basah. 

tak berselang lama cowok itu keluar dengan mengunakan hoodie yang ia berikan "nah sekarang lo duduk di sini gue obatin tangan lo"ucap davan manarik tangan cowo  itu dudk di sampingnya 

"eh jangan aku bisa obatin sendiri kok"ucap cowo itu menahan tangan devana yang ingin mengobati lukanya 

"bnyak bacot lo ah udh sini cepetan deh"ucap devana, cowok itu dengan ragu ragu memberikan tangannya pada devana, devana  pun mengobati tangan cowok itu dengan talenta 

"ternyata lo ganteng juga tanpa kacamata itu"ucap devana melihat cowo itu melepaskan kacamatanya 

hal itu membuat cowo itu merasa gugup "m-makasih"ucap nya 

cowo itu terus menatap devana yang fokus mengobati tangannya"gadis yang menarik"ucap cowo cowok itu

"nah selesai"ucap devana telah selesai mengobati tangan cowo itu

"hum btw nama lo siapa?"tanya devana karena ia belum tau nama cowo yang ia tolong 

"nama gue xavier leonard s.a "ucap xavier

"nama lo bagus  bangat"puji devana 

"makasih"

"ohh, kenalin nama gue devana syafira natalia" ucap devana senyum ke arah xavier

"tapi apa itu s.a?"tanya devana

"aku tidak tau sejak lahir namaku memang begitu"ucap xavier

"begitu, kok lo bisa sih mau di bully sama cabe cabe itu"ucap devana mengingat kejadian tadi membuat dirinya kesal 

"itu udah biasa terjadi"ucap xavier menundukan kepalanya

"lo kanapa ga lawan mereka aja sih"ucap devana kesal

"aku juga ingin lawan mereka tapi aku tidak punya kekuasaan dan kekayaan seperti mereka yang punya kekuasaan"ucap xavier 

devana yang mendengar itu merasa sedih kenapa ada orang setega itu pikirnya

"lain kali kalo lo butuh gue datang ke gue ya jangan sungkan sama gue, gue bakal bantu lo kok" ucap devana menatap xavier, devana merasakan sebuah cairan warna merah keluar dari hidungnya, devana pun bangkit dari duduknya dan berlari keluar dari uks  menuju toilet wanita

"gue duluan ya sampai jumpa lagi" ucap devana pergi dari sana, xavier melihat devana yang berlari pun merasa heran ada apa dengan gadis itu

 xavier mangambil headphone dalam saku celananya dan menelfon seseorang 

"cari data tentang gadis yang bernama devana syafira natalia"ucap datar xavier pada seseorang 

"........."

setlah itu xavie menutup sambungan telfon itu dan berjalan keluar dari uks sebelum itu. ia merapikan penampilanya 

mentara di kelas jihan dan lainya sedang menunggu devana 

"ck devana mana sih lama bangat "ucap lily ia merasa khawatir dengan devana yang belum juga masuk padahal sebentar lagi bel masuk 

"telfon aja coba"ucap jihan 

"halo, na lo di mana sih"ucap lily 

"halo li" ucap devan di sebrang sana

"gue di toilet li nanti klo masuk gue agak telat bilangin ya ke guru kalo gue lagi toilet"ucap devana di sebrang sana

"lo baik baik aja kan na kok suara lo ke gemetar gitu"ucap livia altur mendengar ucapan livia langsung menghentikan permainan gamenya menatap livia 

"yaelah gue gpp kali vi udh ah gue tutup dulu ya"ucap devana 

tut tut tut

setelah telfon itu berakhir tak lama bel masuk pun berbunyi 

"kok banyak bangat darah nya sih"ucap devana merasa kesal karena darah di hidungnya tak kunjung berhenti keluar

"berhenti dong gue mau masuk belajar nih "ucap devana terus membasuh hidungnya dengan air di wastafel 

dretttttt drettt 

devana yang melihat ponselnya berbunyi dan ia melihat nama yang tertara di sana"lily" gue harus gimana ah iya pikirnya 

"halo li" ucap devana 

"halo na lo di mana sih"ucap lily

"gue di toilet li nanti klo masuk gue agak telat bilangin ya ke guru kalo gue lagi toilet"ucap devana 

"lo baik baik aja kan na kok suara lo ke gemetar gitu"ucap livia 

"semoga aja livia ga curiga sama gue, maafian gue"batin devana merasa gugup 

"yaelah gue gpp kali vi udh ah gue tutup dulu ya"ucap devana

devana menutup sabungan telfon itu dan ia merasa jika hidung nya telah berhenti mengeluarkan darah devana pun membersihkan mukanya dan menatap  wajahnya depan cermin 

"pucat bangat bibir gue, untung bawa lip blam"ucap devana menglurkan lip blam yang berada di kantong baju nya setelah itu devana merapikan seragamnya dan berjalan keluar dari toilet menuju kelasnya









TBC

Behind your smile is sadness [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang