DAYS-11

456 81 22
                                    



"MY EAR"


Seokjin memastikan gerakannya pinggulnya pelan namun menujah dalam kedalam lubang kenikmatan kekasihnya. Suara erangan dan desahan dari mulut Jungkook membuatnya semakin bersemangat untuk memberikan kenikmatan yang maksimal kepada sang kekasih.

Desahan panjang akhirnya keluar dari mulut keduanya setelah hampir 15 menit bergumul dalam api cinta yang membara. Tubuh keduanya terlihat mengkilat karena keringat, bukti keduanya salinf menikmati aktifitas bercinta yang mereka lakukan setibanya di mansion milik Seokjin.

"hah..hah..hah.. i love you" ucap Seokjin ditelinga Jungkook sebelum berlalu kekamar mandi untuk mengambil handuk basah, saat kembali.. Seokjin sedikit heran karena melihat Jungkook sudah tertidur pulas bahkan mendengkur.

"kekeke.. aku yang bergerak semalaman dia pula yang kelelahan" bisik Seokjin sembari tersenyum.

Menyibak selimut yang menutupi tubuh kekasihnya, Seokjin dengan lembut mengelap seluruh tubuh Jungkook yang berkeringat dimulai dari atas hingga bawah. Mengulang beberapa kali menggunakan handuk bersih, Seokjin akhirnya kembali menutup tubuh kekasihnya dengan selimut..memastikan Jungkook tidak kedinginan karena pendingin ruangan.

Memutuskan untuk mencari udara segar, Seokjin membuka pintu yang kaca yang menghubungkan antara kamar dan balkon. Disana ia berdiri, menikmati udara malam yang menerpa tubuhnya.

"kenapa tidak tidur" Seokjin terkejut saat seoasang tangan memeluk pinggangnya dari belakang,

"baby..kau bangun? Aku pikir kau sudah tidur nyenyak" Seokjin berbalik badan, mengecup bibir Jungkook sekilas.

"tempat tidur terasa dingin jika kau tidak ada disampingku" ucap Jungkook manja,

"kekeke.. sorry, aku hanya ingin mencari udara segar. Ayo.. kita tidur"

"kau selalu memikirkan sesuatu setiap kali sendiri kau memikirkanku atau masalah perusahaan mu. Skandal ku yang kemarin membuat saham perusahaan mu turun?"

"ucapanmu ada salah dan benarnya, meskipun benar saham perusahaan ku turun..penurunannya masih wajar. Lusa nanti aku akan menghadiri rapat bulanan dengan para pemegang saham yang lain . sejujurnya.. aku sedang memikirkanmu baby, aku takut kau menyesal atas keputusan yang kau ambil. Seperti yang Namjoon katakan, kau sudah berusaha keras.. meniti karir sampai kau ada dititik ini" ujar Seokjin, meluapkan kegelisahan dihatinya.

"bohong jika aku tidak sedih, tapi percayalah hyung.. keputusan yang ku ambil bukanlah keputusan yang ku ambil karena tergesa-gesa. Ada masa dimana aku sangat lelah bekerja didunia entertainment, tapi karena satu dan lain hal aku bertahan hingga akhirnya aku bertemu denganmu.. aku merasa kau mungkin orang yang akan tetap menerima ku meskipun aku bukan selebriti. Oleh karena itu, kemarin..aku memutuskan untuk mengatakan keputusan ang selama ini sudah aku pikirkan secara matang"

"aku akan menerima mu.. selalu.. dan selamanya. Jika kau bukan selebriti di industri entertainment Korea.. maka kau adalah selebriti dirumah kita. Kekeke, i love you" Seokjin memeluk Jungkook erat,

"i love you too, aku happy hyung.. sangat. Aku satu-satunya dihatimu kan?"

"hmm, kau satu-satunya di hatiku. Aku serius Jungkook.. aku hanya menginginkanmu"

"ahhhh!" Jungkook tergelak ketika Seokjin dengan mudah menggendong tubuhnya, melingkarkan kedua kakinya erat di pinggang kekasihnya.. Jungkook mulai menciumi leher sang kekasih.

"1 ronde lagi setelah itu kita tidur hmm?" tahya Seokjin meminta persetujuan setelah meletakkan tubuh Jungkook diatas tempat tidur dengan posisi terlentang. Mendapat anggukan dari Jungkook, Seokjin membuka laci meja mengambil kondom yang sudah ia persiapkan.

SEVEN DAYS WITH JUNGKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang