DAYS-4

616 89 34
                                    


"F*CKBOY"


Dengan posisi Jungkook berada di pangkuan Seokjin, keduanya masih bergelut dengan bibir satu sama lain. Bunyi kecupan, deruan nafas, dan beberapa kata kotor keluar dari mulut keduanya saat Jungkook menggerakkan pinggulnya yang berada tepat diatas keperkasaan Seokjin.

Seokjin yang menginginkan lebih mulai menjalarkan kedua tangannya kedalam kaos basah yang Jungkook kenakan, perlahan.. Seokjin membelai perut rata Jungkoon kemudian menggunakan ibu jarinya, Seokjin bermain dengan pusar pria yang terlihat begitu nyaman diatas pangkuannya.

"eunghh.. emmhh.. euummmuah-"

"shit!" umpat Seokjin kesal karena gangguan yang berasal dari bunyi deringan ponsel Jungkook,

"ehem! Huh? Baik hyung..aku mengerti" Seokjin memperhatikan Jungkook yang sedang berkomunikasi.

"kau harus segera pergi, Namjoon hyung akan datang..dia..dia mencariku, aku mohon pergilah Jin" ucap Jungkook gelisah sembari membetulkan posisi celananya,

"kenapa aku harus pergi? Bukankah ini kesempatan yang bagus untuk mu? Kau bisa memperkenalkan ku pada Namjoon-"

"memperkenalkan mu sebagai apa? Pria yang kucium sementara hang Namjoon hyung tau aku pria normal? Yang benar saja!" ucap Jungkook tanpa rasa bersalah sembari membetulkan posisi bajunya,

"kekeke.. seharusnya aku tau kau orang macam apa Jungkook" Seokjin menggelengkan kepalanya, mengancing kembali kemejanya yang sempat terbuka, tanpa ucapan selamat malam ataupun selamat tinggal.. Seokjin keluar dari rumah kayu dengan harga diri yang terluka.

...

"kenapa kau ada di rumah kayu malam-malam begini? Dan lihat kau basah kuyup! Kau bisa saja demam Jungkook!. Kau tidak boleh sakit, jadwal kerjamu paruh tahun ini sangat padat jadi jangan buat masalah, CEO berharap banyak padamu-"

"kenapa petinggi perusahaan sangat berharap padaku hyung? Artis di perusahaan bukan aku se diri, lalu bagaimana dengan permintaan liburku?"

"mereka masih membicarakannya-"

"sudah 3 bula aku minta libur kenapa mereka masih belum juga memberikan keputusan?!. Peringatan hari meninggalnya eomma ku bahkan sudah terlewat 1 bulan!" Jungkook mendengus kesal,

"jangan kesal seperti itu, perusahaan sedang mencari waktu dan menyesuaikan dengan jadwal kerjamu. Sekarang pergi ke kamar mandi, aku sudah menyiapkan air hangat. Kau mau makan malam? Aku buatkan telur rebus dan salad-"

"tidak perlu, aku masih kenyang. Pergilah.. aku bisa mengurus diriku sendiri"

"kau yakin? Tadi aku melihat Seokjin, tubuhnya juga basah.. apakah kalian terjebak hujan bersama?" Jungkook menghentikan aktifitasnya, otaknya berusaha berpikir untuk memberikan jawaban pada Namjoon,

"jangan terlalu dekat dengannya apalagi sampai jatuh hati, dia dari klan Kim. Jika kau tau, Klan Kim adalah turunan darah biru. Mereka pasti sudah memiliki seseorang yang akan menjadi calon pendamping hidup dari kalangan bangsawan juga-"

"jadi menurutmu aku yang bukan siapa-siapa ini tidak layak bersama nya?"

"gambaran mudahnya seperti ini Kook, jika kau menikah dengan pengusaha biasa maka hidup mu akan berjalan mulus.. tapi jika kau memilih menikah dengan keturunan bangsawan.. maka kau harus melalui banyak gerbang baja tinggi sebelum akhirnya berakhir dipelaminan. Aku yakin kau tidak mungkin tertarik pada Seokjin, tapi Seokjin.. aku tidak percaya padanya"

"apa maksudmu?" Jungkook penasaran dengan kalimat ambigu yang Namjoon lontarkan,

"sebagaimana pria konglomerat lainnya, aku mendengar selentingan dari kawan ku bahwa Seokjin sering pergi minum dengan pria muda. Well, dengan latar belakang yang dia miliki ditunjang paras yang rupawan tidak sukit bagi Seokjin untuk sekedar minum bersama. Yang aku ingin ingatkan adalah, kau membangun karirmu dengan susah payah. Disaat anak usia 13 tahun bermain sepuasnya, kau sudah harus latihan selama 12 jam dalam sehari jadi jangan sia-sia kan perjuanganmu. Seokjin tidak mungkin hancur dengan latar belakang keluarga besarnya tapi kau.. kau hanya memiliki penggemar. Mandilah.. aku akan siapkan makan malam"

SEVEN DAYS WITH JUNGKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang