Memastikan pintu kamar terkunci, Soraru yang baru kembali setelah olahraga sore mendekat ke dinding dan merebahkan diri lalu meluruskan kaki ke atas dinding. Menghela napas panjang, Soraru menatap cincin biru yang tersemat di jari tengah kanannya lalu mengaktifkan fitur status. Dalam data yang ditampilkan, Soraru tampak puas karena jumlah poin yang meningkat cukup banyak terutama pada kekuatan. Untuk ketangkasan dan kelincahan juga sudah cukup bagus. Hanya poin pengalaman saja yang tidak bertambah sama sekali. Soraru berasumsi kalau poin pengalaman akan bertambah kalau dia berhadapan dengan monster atau iblis saja. Namun, dengan kondisinya yang masih belum mempelajari apapun mengenai teknik pedang, dia tidak mau ambil resiko yang tidak bisa dia tangani. Lebih baik untuk merasa puas dengan hasil yang ada saat ini.
Setelah 15 menit, Soraru yang tidak lagi merasa lelah pada kakinya bangun dari lantai dan bersiap untuk mandi. Selesai mandi, dia berganti pakaian dengan seragam pendeta umum dan mematut dirinya di cermin. Sudah hampir 2 bulan sejak Soraru terlalu fokus pada latihan sampai lupa kalau dia tidak pernah lagi melihat Mafu sekalipun. Meski ada kemungkinan kalau pria itu disibukkan dengan tugas sebagai Saint, tidak masuk akal kalau dia tidak bisa melihat pria itu sekalipun padahal mereka berada di lingkungan yang sama. Mafu juga tidak terlihat seperti orang yang akan peduli dengan tugas formal walau ada banyak tugas menggunung yang hanya bisa dituntaskan oleh seorang Saint.
Sadar dengan apa yang dipikirkannya membuat Soraru menunduk. Anak itu sadar dengan benar kalau dirinya bukan tipe yang mudah bergantung pada orang lain. Soraru memilih untuk bekerja di desa pun juga karena dia tidak mau merepotkan Teto dan Gumi yang sudah kewalahan mengurus semua anak. Dan karena kemandirian itu jugalah yang membuat Teto dan Gumi tidak lagi memperlakukannya seperti anak-anak lainnya. Mungkin karena itulah setiap Mafu memperlakukannya seperti anak-anak, meski kebanyakan hanya membuat Soraru jengkel, untuk pertama kalinya Soraru tidak perlu menahan diri dan mempertimbangkan banyak hal seperti menjaga sikap dan berperilaku baik. Hanya saat pria itu disisinya, Soraru tidak perlu merasa khawatir. Tapi tetap saja, apa mustahil baginya untuk bertemu Mafu walau hanya ingin sekadar menyapa saja?
"Menyebalkan," lirih Soraru.
Mendengar ketukan pintu, Soraru segera membuka pintu dan mendapati Eve datang menjemputnya. Setiap sore, para murid akademi ksatria akan berkumpul di aula doa khusus yang berada di bangunan paling ujung asrama. Soraru sempat bertanya mengenai alasan mereka tidak berdoa di gereja utama, dan Eve menjelaskan kalau para murid akademi hanya akan hadir ke sana saat menghadiri acara besar saja. Terlebih, gereja utama selalu dikunjungi oleh warga sekitar dan para bangsawan. Karena keterbatasan ruangan juga, murid akademi baik bidang ksatria dan pendeta memiliki aula doa sendiri di asrama masing-masing. Hal ini jugalah yang membuat Soraru tidak bisa menemui Mafu meski hanya satu kali.
Karena terbiasa mengikuti Eve dari belakang, Soraru tidak menyadari kalau jalan yang mereka ambil sedikit berbeda. Bahkan, murid-murid ksatria yang sudah bergabung ke dalam barisan Eve terlihat sangat bersemangat di banding biasanya. Terkejut dengan situasi yang tidak biasa ini, Soraru bertanya pada anak di sampingnya. "Hei, apa kita tidak akan pergi ke aula doa?"
"Kita pergi, kok! Tapi bukan kesana, melainkan ke gereja pusat!" jawab anak disamping Soraru riang.
Soraru mengerjap kaget. " ... apa?"
Salah seorang senior yang kebetulan berdiri disamping Soraru ikut bergabung dalam percakapan. "Aku rasa itu karena sebentar lagi akan ada acara pertandingan persahabatan, khususnya untuk para calon ksatria. Setiap setahun sekali, murid-murid dari akademi kita akan bertanding dengan murid-murid dari akademi Kerajaan. Lalu, pemenangnya akan mendapatkan gelar yang diberkahi langsung oleh Tuan Saint. Kudengar kabarnya akan ada perubahan dalam acara itu karena tiga calon Yuusha akan mendapatkan ujian khusus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Snow || MafuSora
Short Story☀️ Utaite Fanfiction☀️ Special Edition [ Sunoctober] Ada banyak kisah di sebuah perjalanan. Namun, perjalanannya hanya mengisahkan seseorang. Utaite Fanfiction Main Pair : MafuSora ©All right received ©Original story by me, iyey :V