Saat ini keluarga Haruno sedang makan malam. Bisa dibilang, suasananya sedikit hangat. Kizashi sebagai kepala rumah tangga menanyakan kabar dari masing-masing anaknya. Mulai dari Sasori, Gaara, dan juga Sakura.
"Jadi Sasori, bagaimana pentasmu tadi? Apakah berjalan lancar?" ucap Kizashi sambil memotong daging.
"Semuanya berjalan lancar Ayah, bulan depan aku akan pergi ke Osaka untuk tampil."
Mendengar itu Kizashi mengangguk.
"Bagaimana denganmu Gaara? Kau mendengarkan apa kata pelatihmu bukan?"
"Iya Ayah, Lee sensei bilang akan mendaftarkanku ke pertandingan internasional bulan depan."
Kizashi mengangguk mendengar jawaban dari Gaara. Selanjutnya adalah Sakura. Sakura menggigit bibirnya, karena dia tahu akan diceramahi habis-habisan oleh Kizashi.
"Apa kesibukanmu selama 2 bulan terakhir Sakura?" Kizashi menatap Sakura tajam.
"Sekolah." Sakura tau ini bukan jawaban yang tepat. Dia tahu jawabannya. Saat ini dia sangat suka dengan tari Balet. Dia mengumpulkan uang sendiri dari uang bulanan yang diberikan ayahnya untuk membeli perlengkapan Balet dan biaya latihan Balet di sanggar. Sakura sangat suka Balet sedari kecil. Tapi ibunya dan ayahnya selalu melarangnya untuk menari balet dengan satu alasan 'tidak ada manfaatnya, cari saja hobi lain yang memberikan banyak keuntungan'. Maka dari itu, dia enggan untuk memberi tahu apa kesibukannya saat ini.
"Tidak berkembang. Mau sampai kapan kamu begitu terus Sakura? Tidak ada harapan. Nilai olahraga dan musikmu jauh dari nilai kakak-kakakmu."
"Aku selesai makan, terimakasih makanannya." Sakura memilih untuk pergi ke kamar daripada menghadapi ayahnya yang berpikiran kecil. Ayahnya selalu mempunyai standar sendiri. Kizashi adalah pelatih anggar ternama di Jepang. Dia membuka banyak cabang sanggar anggar di Jepang. Sedangkan Mebuki merupakan mantan penyanyi opera yang bisa memainkan banyak alat musik, terutama piano.
Terkadang, Sakura berpikir. Apa salah jika aku suka sesuatu yang berbeda?
Malam ini kamar Sakura dipenuhi tangis kesedihan.
—//—
"Sakura Haruno."
"Iya, sensei?"
Sakura melihat ke arah senseinya, Tsunade. Saat ini dia sedang berlatih Balet di sanggar.
"Kau sudah sangat bagus selama 5 bulan terakhir ini. Bagaimana jika kamu ikut lomba?"
"Lomba apa sensei?"
"Lomba tari Balet pasangan, pendaftarannya dibuka 3 bulan lagi. Kandidat yang menang akan berkesempatan tampil di New National Theater. Kau tidak mau lewatkan kesempatan ini bukan Sak?"
New National Theatre. Mebuki pernah mengajaknya untuk pertama kali melihat penampilan Balet di sana. Itulah kali pertama Sakura jatuh hati pada Balet. Mimpi besarnya bisa terwujud.
"Aku sangat ingin sensei. Tapi, siapa yang jadi pasanganku?"
Tsunade menunjuk anak laki-laki berambut hitam yang sedang menari Balet dengan penari laki-laki lainnya.
"Sai?"
"Bukan, sebelahnya. Uchiha Sasuke."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ballerina (sasusaku)
Kısa Hikaye"Aku hanya lelah, Nii-san." "Maafkan kami Sakura."